Pages

Friday, August 31, 2018

Malaikat Mengikuti Manusia Secara Bergiliran

ADA Ada yang bertanya, benarkah setan memperkosa kaum wanita saat mereka tidur?

Ustaz Ammi Nur Baits menjawab sbb:

Salah satu di antara kasih sayang Allah kepada umat manusia, Allah berikan penjagaan kepada mereka selama di dunia. Dengan mengutus malaikat, yang menjaga dari arah depan dan belakang, dari setiap kejahatan yang belum saatnya ditakdirkan oleh Allah. Termasuk kejahatan jin di sekitar manusia, yang tidak terlihat mereka.

Allah berfirman,

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah." (QS.ar-Radu: 11).

Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat salat Subuh dan salat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit).

Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, "Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?" Mereka menjawab, "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan salat" (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

"Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.

Kemudian Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya tentang malaikat siang dan malam,

"Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk. Sementara dua malaikat lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4 malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/437).

Selanjutnya Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabiin,

"Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sadar. Dari setiap gangguan jin dan binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadaannya, maka malaikat ini mengingatkan, "Awas, hati-hati." Kecuali musibah yang telah Allah takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).

Karena itu anggapan bahwa setan akan menggauli wanita pada saat mereka tidur, ini tidak benar. Meskipun setan bisa mempengaruhi mimpi manusia dengan menghadirkan suasana syahwat, hingga dia mimpi basah.

Setan bergabung dengan manusia dalam harta dan anak

Cita-cita terbesar iblis ketika dia diusir dari surga, hendak menyesat semua manusia agar bisa terjerumus ke dalam kesengsaraan abadi. Karena itulah, dia ingin apa yang dimiliki manusia menjadi sumber kebinasaan baginya di akhirat.

Allah berfirman,

Iblis berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil." (QS. al-Isra: 62).

Kesempatan itu diberikan kepada Iblis. Allah izinkan dia untuk menyesatkan manusia semampunya.

Allah berfirman: "Pergilah, siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasan kalian, sebagai suatu pembalasan yang setimpal. (QS. al-Isra: 63).

Bahkan iblis mendapatkan kesempatan untuk turut gabung menikmati harta dan anak manusia. Di lanjutan ayat, Allah berfirman,

"Hasutlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak. (QS. al-Isra: 64).

Yang penting untuk kita perhatikan di sini adalah kalimat, "bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak." Apakah berarti setan turut membuat anak manusia?

Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan dua keterangan ahli tafsir, Pertama, jadikanlah anak manusia dan hartanya sebagai sebab mereka melakukan maksiat. Buat anak mereka tidak terdidik dengan baik, buat mereka hanya sibuk cari dunia, sehingga hakekatnya mereka di bawah kekuasaan kalian.

Kedua, setan bergabung dengan harta dan anak manusia yang ketika mendapatkannya tidak membaca basmalah. Ketika manusia tidak menyebut nama Allah pada saat makan, minum dan hubungan badan, setan turut bergabung menikmatinya. (Tafsir Ibn Katsir, 1/461).

Bangun tawakkal dan bersandar kepada Allah

Bagian inilah usaha paling penting bagi manusia, agar mereka tidak menjadi budak bagi iblis dan setan. Perbanyak mendekatkan diri kepada-Nya.

Karena itu, di lanjutan ayat, Allah mengingatkan,

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga. (QS. al-Isra: 65).

Allah berikan jaminan untuk orang selalu dekat dengan-Nya, beribadah kepada-Nya, mereka dijaga dari godaan setan. Al-Hafidz menjelaskan ayat ini,

Artinya, kau Iblis tidak kuasa untuk menguasai atau menyesatkan mereka, karena Allah melindungi mereka dengan ibadah yang mereka kerjakan dari setiap kejahatan. Allah jaga mereka dari setan yang terkutuk, dan mencukupi kebutuhan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/461). [konsultasisyariah]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PrSex9

No comments:

Post a Comment