INILAHCOM, Jakarta - Sebanyak 16.732warga Palu, Sulawesi Tengah mengungsi akibat gempa 7,4 SR dan tsunami. Jumlah ini berada di 24 titik di kota Palu.
"Sebaran pengungsi, terdapat 16.732 orang di 24 titik di Kota Palu. Ini belum termasuk warga di Donggala," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9/2018).
24 titik yang menjadi tempat pengungsian 16.732 warga ini diantaranya di lapangan sekolah, markas TNI, perkantoran, markas polisi.
Sutopo menambahkan akses menuju kota Palu masih belum bisa dijangkau karena jalanan rusak, ambles akibat gempa. Pihaknya pun berharap bantuan segera bisa sampai ke warga yang mengungsi.
Sementara itu, Sutopo saat ini mengaku belum mendapati data korban jiwa di Donggala. Kendala jaringan komunikasi di Donggala terputus membuat pihaknya susah mendapati informasi.
"Mohan bersabar, pemerintah pasti berikan bantuan. Akses menuju ke sana sulit," jelas Sutopo.
Berikut rincian warga yang mengungsi tersebar di 24 titik di kota Palu :
- Lapangan Vatulemo: 1.000 orang
- Halaman perkantoran: 2.000 orang
- Bundaran Biromaro: 2.000 orang
- Markas Korem: 300 orang
- Masjid Raya Palu: 300 orang
- Poboya Mako Sabhara: 5.000 orang
- Lapangan Anoa: 100 orang
- Lapangan Paqih Rasyid: 500 orang
- GOR Siranindi: 200 orang
- Belakang Basarnas, belakang kantor Gerindra, sekitar Jalan Basuki Rahmat: 100 orang
- Jalan Maleo 91: 100 orang
- Pantoloan Boya (SD belakang Pustu): 200 orang
- Gunung Pantoloan Boya: 500 orang
- Camping Baiya: 882 anak
- Pantoloan Boya 3 titik: 200 orang
- Kantor Dinsos: 100 orang
- Lapangan Perdos: 1.000 orang
- Jalan Garuda: 250 orang
- Lapangan Dayodara: 700 orang
- Halaman Detasemen: 100 orang
- BTN Lasoani: 300 orang
- Lapangan Kawatuna: 300 orang
- Mako Satbrimob Mamboro: 400 orangg
- Polda Baru Soetta: 200 orang. [ton]
No comments:
Post a Comment