Pages

Sunday, September 2, 2018

Ekonom NasDem Yakin Ekonomi Aman Hingga Pemilu

INILAHCOM, Jakarta - Pakar perdagangan internasional, Shanti Ramchand Shamdasani menyatakan, kebijakan ekonomi-makro yang ditempuh pemerintah dalam bersaing dengan negara lain, sudah tepat. Termasuk mengantisipasi penguatan US$.

Shanti yang juga caleg Partai NasDem ini, mengatakan, tidak ada negara dapat menghindar terkait kondisi ekonomi saat ini. "Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk bersaing bahwa kondisi ekonomi makro Dollar seperti itu dan kejadian adanya brexit dan lain-lain itu di luar kendali siapapun dan negara manapun," kata Shanti di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Shanti menuturkan, Indonesia telah siap menghadapi era globalisasi dengan usulan membangun soft infrastructur, atau sumber daya manusia. "Kita harus fokus ke anak muda salah satunya soal teknologi," ucap penasehat ASEAN bidang perdagangan internasional itu.

Shanti menganggap, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang paham dan memanfaatkan teknologi, serta memaksimalkan pengelolaan sumber daya manusia.

Terkait kebijakan Indonesia terhadap ekonomi makro dunia diungkapkan Shanti, pemerintahan Joko Widodo telah berupaya berbagai cara dan Bank Indonesia tidak bisa mengintervensi cukup banyak. "Untuk sementara ini, saya melihat tidak diperlukan intervensi Bank Indonesia karena cara yang diambil pemerintah sudah tepat," ungkap Shanti.

Shanti menilai Indonesia lebih beruntung ketimbang India yang terkena dampak perekonomian dunia lebih dalam. Diperkirakan, kondisi Indonesia tetap stabil hingga pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2019, atau selama setahun mendatang. "Saya melihat dalam satu tahun ke depan aman, namun tergantung gejolak ekonomi dunia, treat war salah satu faktor. Hubungan antara Tiongkok dengan regional," ujar Shanti.

Shanti mengungkapkan, China (Tiongkok) sangat aktif memainkan perdagangan regional seperti perjanjian FTA mengenai perdagangan dengan beberapa negara sehingga berdampak besar terhadap negara lain.

Shanti juga menekankan pentingnya pemahaman hubungan Korea Utara dengan Amerika yang akan berdampak terhadap ekonomi "South Asia" di mana Indonesia menjadi 40 persen ekonomi kawasan itu.

Shanti mengingatkan tudingan pihak oposisi terkait kekhawatiran akan tingginya nilai dolar AS atas rupiah, merupakan hal yang wajar, karena tidak berbasis data yang akurat. [tar]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2oA3Suu

No comments:

Post a Comment