Yeo, saat ini ketua Kerry Logistics Network yang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa perusahaannya benar-benar diuntungkan dalam jangka pendek dari konflik tarif antara dua negara terbesar di dunia.
Bisnis mempercepat pengiriman dan mengalihkan perdagangan dan investasi untuk menghindari dampak tarif, memberikan keuntungan atas pendapatan perusahaannya. "Tapi ini hanya sementara," katanya seperti mengutip cnbc.com.
"Ini tidak baik bagi kami dalam waktu dekat jika itu mengarah ke krisis ekonomi global, yang mungkin terjadi," kata Yeo.
"Maksud saya, kami baru saja mengancam Trump untuk meninggalkan WTO jika itu tidak berubah dalam permintaan AS," tambahnya. "Jadi semua ini menyebabkan banyak kecemasan di sekitar."
Presiden AS, Donald Trump dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis (30/8/2018) oleh Bloomberg, mengancam akan menarik AS dari Organisasi Perdagangan Dunia, serangan verbal terakhirnya pada sistem perdagangan global.
"Jika mereka tidak terbentuk, saya akan mundur dari WTO," kata Trump dalam wawancara, mengkritik perlakuan badan yang berbasis di Jenewa terhadap AS.
Bloomberg juga melaporkan bahwa Trump mengatakan kepada para pembantunya bahwa ia mendukung melanjutkan dengan pengenaan tarif yang diusulkan pada tambahan $ 200 miliar dalam barang-barang Cina. Gedung Putih menolak mengomentari laporan itu.
Yeo menambahkan bahwa, sementara ia tidak melihat krisis dunia sebagai "kemungkinan," ia menekankan bahwa orang-orang dalam bisnis semakin gelisah tentang ekonomi global, mengutip suku bunga meroket Argentina sebagai contoh kegugupan. "Hal-hal ini dapat menyebar dengan sangat cepat," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa ketidakpastian mengenai perang perdagangan AS-Cina memaksa bisnis untuk membuat pilihan, seperti di mana untuk menempatkan pabrik baru.
"Apakah Anda menaruhnya di China atau apakah Anda menaruhnya di Asia Tenggara," katanya, seraya menambahkan bahwa pertimbangan semacam itu berlaku untuk perusahaan multinasional Cina dan non-Cina.
Yeo mengatakan dia yakin China bersedia untuk mengakomodasi AS untuk menyelesaikan sengketa perdagangan, tetapi kesepakatan itu pada akhirnya harus di-hash oleh Trump dan Presiden China Xi Jinping.
"Trump telah berulang kali mengatakan, 'Saya satu-satunya yang penting,'" kata Yeo. "Dan saya pikir dia ditunjukkan oleh tindakan yang benar.
"Oleh karena itu, Cina harus berurusan dengan dia, pada akhirnya, secara langsung," tambahnya.
]]> from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MSNJe2
No comments:
Post a Comment