INILAHCOM, Yogyakarta - Indonesia kini menjadi negara dengan jumlah koleksi spesimen kayu terbanyak di dunia. Pencanangan Indonesia sebagai Xylarium Bogoriense nomor satu dunia tersebut dideklarasikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tingkat Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan (Pusaka) di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (28/9/2018).
"Sebuah prestasi yang patut kita syukuri bersama, dan sebagai bukti nyata bahwa Indonesia mampu berkiprah pada tataran internasional dalam bidang pengelolaan keragaman sumberdaya hayati," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya. Ia memahami bahwa keragaman jenis kayu perlu didokumentasikan dan dikelola secara terstruktur.
Pada saat yang bersamaan, KLHK juga meluncurkan secara teknis Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) berbasis computer vision, bersinergi dengan LIPI melalui dukungan program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) dan Kemenristekdikti. Alat ini dikembangkan dengan dukungan data jenis kayu dari Xylarium Bogoriense.
AIKO merupakan inovasi dan terobosan IPTEK luar biasa, yang mampu memangkas waktu identifikasi kayu yang selama ini dilaksanakan secara manual dan memerlukan waktu 1-2 minggu menjadi hanya hitungan detik. Hal ini sangat membantu efisiensi dan kemudahan proses identifikasi jenis kayu, pengelompokan jenis kayu perdagangan, penyelesaian konflik penentuan jenis kayu, dan pemetaan potensi jenis kayu untuk kepentingan konservasi dan pengembangan usaha.
Xylarium merupakan "perpustakaan kayu" sebagai dokumentasi koleksi keragaman jenis kayu Indonesia, yang bermanfaat sebagai penunjang penelitian dan sumber informasi ilmiah jenis kayu (nama lokal, nama ilmiah, keragaman jenis, dan persebaran jenis kayu) dan bahan rujukan utama dalam identifikasi kayu. Xylarium Bogoriense telah tercatat dalam Index Xylariorum, Institutional Wood Collection sejak 1975 yang dikelola oleh International Assosiation of Wood Anatomists (IAWA).
Mengingat potensi keragaman hayati Indonesia yang sangat besar, dan telah terbangunnya koleksi kayu di beberapa daerah antara lain di Kebun Raya Bogor, Samarinda, dan Yogyakarta, Xylarium Bogoriense Indonesia terus berproses untuk memperkaya jumlah koleksi spesimen kayu agar dapat menjadi Xylarium dengan jumlah spesimen kayu terbesar di dunia.
Pada Juli 2018, posisi Xylarium Bogoriense masih berada pada peringkat ke-4 dengan jumlah spesimen kayu sebanyak 67.864 spesimen setelah Belanda (nomor satu dunia dengan 125.000 spesimen), Amerika Serikat (nomor dua dunia dengan 105.000 spesimen) dan Belgia (nomor tiga dunia dengan 69.000 spesimen).
Berbagai langkah strategis diambil oleh KLHK untuk mewujudkan Xylarium Bogoriense Indonesia dengan jumlah spesimen terbesar di dunia. Sinergi antara KLHK dengan para pihak baik meliputi Kemenristekdikti, LIPI, perguruan tinggi, pelaku usaha dan industri perkayuan, masyarakat dan pihak terkait lainnya pada akhirnya mampu meningkatkan jumlah spesimen kayu Indonesia menjadi 192.395 spesimen atau yang terbanyak di dunia.
Capaian inovasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu munculnya inovasi karya anak bangsa lainnya dalam era industri 4.0.
Secara terpisah Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi (BLI KLHK), Dr. Agus Justianto mengharapkan dukungan dan sinergi dari para pihak untuk terus memperkaya spesimen kayu dan penataan data base Xylarium Bogoriense dan aplikasi AIKO secara lebih luas. [*]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2y1chLJ
No comments:
Post a Comment