
INILAHCOM, Sidoarjo - Beberapa pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang indekost di rumah H. Tamyis Jalan Blambangan l No 20 Desa Tambak Sawah Kecamatan Waru terlibat bentrok dengan warga setempat pada Sabtu (20/10/2018) malam.
Akibat bentrokan itu, empat pemuda asal NTT mengalami luka bacok yakni Lebu Galuh (20) asal Pantiala Bawah Lamboya Sumba Barat, Vincent Kono (32) warga Fatunisuan Miomafo Barat, Marcel dan Nelis keduanya asal Sumbawa NTT.
Keempat pemuda itu menjadi korban penganiayaan saat pemuda dan warga Tambak Sawah tidak menerima ulah pemuda NTT yang dinilai telah melakukan pengrusakan di rumah H. Tamyis tuan rumah indekost para pemuda asal NTT.
Bentrokan itu dipicu karena adanya peselisihan antara pemuda NTT dengan tuan rumah kost (H. Tamyis). Pemuda NTT yang indekost di rumah Tamyis tidak menerima saat ditanya soal uang bulanan kost.
Kapolsek Waru Kompol H M Fathoni mengatakan bentrokan itu akibat perselisihan empat hari sebelumnya antara Marcel yang kost di H. Tamyis. Pemilik kost diduga mengingatkan soal uang bulanan, tapi Marcel tidak menerima dan sampai terjadilah cekcok.
"Bahkan, saat keduanya (Marcel dan H. Tamyis) berselisih, Marcel sempat mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Terus dilerai oleh salah satu penghuni kost lain dan tidak terjadi apa-apa," katanya, Minggu (21/10/2018).
Menurut dia, tadi malam perselisihan sepertinya berlanjut. Sejumlah teman Marcel dari berbagai tempat yang tidak indekost di Tambak Sawah, berdatangan ke kost Marcel.
"Ada sekitar 20 pemuda NTT berdatangan ke Tambak Sawah. Ada yang dari Gununganyar, Rungkut, Kenjeran dan tempat lainnya berkumpul di dekat lokasi. Perselisihan terjadi dan mereka diduga melakukan pengrusakan pelemparan batu hingga kaca rumah H. Tamyis pecah," ujarnya.
Dari situlah, kata Fathoni, bentrokan terjadi. Sepertinya pemuda dan warga setempat tidak menerimakan karena H. Tamyis di Tambak Sawah seorang yang disegani. Warga Tambak Sawah banyak berdatangan dan marah kepada para pemuda-pemuda NTT tersebut.
"Warga banyak berkerumun dan melakukan penganiayaan terhadap para pemuda NTT hingga banyak yang berlarian dan ada yang masuk rumah warga untuk berlindung. Namun mereka semuanya berhasil kami evakuasi dan warga Tambak Sawah membubarkan diri," jelas dia.
Disinggung soal penganiayaan dugaan dengan senjata tajam, Fathoni menjelaskan masih melakukan penyelidikan. Karena saat itu warga banyak berkerumun dan pihaknya tidak menemukan barang bukti adanya senjata tajam.
"Tetap kami selidiki kasus ini, siapa yang membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan tersebut," katanya.
Hendrik salah satu pemuda NTT mengaku tidak tahu persis kasus pemicu bentrokan terhadap empat kawannya. Ia kaget saat datang dan berkumpul di lokasi, ada massa berkerumunan datang menuju rumah H. Tamyis dan menganiaya para temannya tersebut.
"Saya datang ke Tambak Sawah karena memang setiap malam minggu, teman-teman NTT satu rantauan di Sidoarjo maupun Surabaya berkumpul akrab," kata pemuda yang mengaku tinggal di Surabaya itu.[beritajatim.com]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2q4nxDk
No comments:
Post a Comment