Pages

Friday, November 23, 2018

Jokowi Bagikan 1.300 Sertifikat Tanah di Lampung

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana menyerahkan secara langsung 1.300 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).

Adapun penyerahan sertifikat ini berlangsung di Gedung Lapangan Tenis Pemda Lampu Tengah. Tampak hadir sejumlah pejabat dalam kesempatan ini antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.

Pada kesempatan ini, Kepala Negara mengaku sering mendapat keluhan soal sengketa lahan. Sengketa disebabkan akibat ketiadaan sertifikat. Untuk itu, Jokowi memastikan komitmen pemerintah untuk mempercepat penerbitan sertifikat untuk rakyat.

"Setiap saya ke daerah, baik itu ke kampung, baik itu ke desa, keluhannya adalah sengketa lahan. Itu tidak hanya di Provinsi Lampung, di seluruh provinsi. Di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku, dan Papua semuanya yang namanya sengketa lahan itu ada di mana-mana," jelas Jokowi.

Ia lalu menjanjikan, pada akhir tahun ini pemerintah akan menerbitkan hingga kurang lebih 30.000 sertifikat khusus di Lampung Tengah. Adapun secara keseluruhan, sebanyak 264.000 sertifikat akan diterbitkan untuk masyarakat Provinsi Lampung pada tahun ini.

Jokowi menuturkan, kepemilikan sertifikat atas tanah yang masyarakat miliki merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat tak perlu lagi khawatir akan status tanah yang mereka miliki karena dapat dibuktikan dengan sertifikat.

"Kalau sudah pegang ini (sertifikat) kemudian ada sengketa enak sekali kita. Ini tunjukkan aja di sini, nama pemilik ada, luasnya ada. Mau apa? Pasti enggak akan berani mengajak sengketa kalau sudah pegang," jelasnya.

Presiden RI lalu mengingatkan para penerima sertifikat agar bersikap bijak apabila ingin menjadikan sertifikat sebagai agunan di bank. Ia tak mempermasalahkan apabila ada masyarakat yang ingin mendapat pinjaman dana dengan menggadaikan sertifikat yang dimilikinya.

"Gunakan semuanya (pinjaman) untuk modal kerja, modal usaha, dan investasi. Kalau dapat untung ditabung. Begitu terkumpul mau beli mobil yang bagus, truk, atau bus silakan. Tapi dari keuntungan, bukan dari pokok pinjaman," tegasnya. [ton]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DEWiHu

No comments:

Post a Comment