Pages

Saturday, November 24, 2018

Kata 'Tabok' Bisa Ganggu Elektabilitas Jokowi

INILAHCOM, Jakarta - Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku akan 'mentabok' orang yang menuduh dirinya PKI akan berimbas negatif.

"Sebaiknya (Jokowi tidak memberikan statement seperti itu), sebab kesannya tidak begitu bagus buat beliau," kata Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Syamsuddin menjelaskan sebaiknya baik Jokowi maupun Prabowo menghindari hal-hal yang substansional. Menurutnya, hal-hal itu diserahkan saja ke tim sukses masing-masing.

"Hal-hal yang tidak substansi, yang tidak strategis mestinya dihindari oleh Pak Jokowi maupun oleh Pak Prabowo. Biarkan hal itu menjadi wilayah tim sukses. Kan tim suksesnya banyak. Jubirnya ada," jelas Haris.

"Jadi saya imbau kepada Pak Jokowi, petahana, tidak usahlah memasuki wilayah itu, statement-statement pihak lawan politik," sambung dia.

Sebelumnya, Jokowi merasa gerah diserang isu hoax, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018).[Ivs].

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FG9RcB

No comments:

Post a Comment