INILAHCOM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menghabiskan dana sekira Rp500 juta sampai Rp1 miliar untuk membangun satu SPBU dalam program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Meski begitu, Pertamina belum bisa menjelaskan berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam program BBM satu harga tahun ini. Sebab, nilai investasi untuk satu SPBU dengan yang lain berbeda.
"Variasinya sangat beragam, tergantung model SPBU nya seperti apa. Lalu akses keterbatasan wilayah dan infrastruktur. Contoh, wilayah terpencil 500 sampai 1 M. Banyak faktor yang menyebabkan. model, wilayah dan akses juga. Kami masih konsolidasi jadi belum bisa share," kata External Communications Manager Pertamina Arya Dwi Paramita di ESDM, Jakarta, Senin (31/12/2018).
Sementara Kepala BPH Migas, Fanshuruallah Asa menyebut, selama 2018 setidaknya 74 titik SPBU dioperasikan. Dari 74 titik, 68 titik dibangun oleh Pertamina sedangkan 6 titik dibangun oleh AKR.
Menurut dia, pembangunan BBM satu harga pada 2019 akan menjangkau 160 titik. Hingga akhir Desember 2018 sudah ada 132 lokasi BBM satu harga yang beroperasi di seluruh Indonesia.
"Target yang dipasang oleh pemerintah sebelumya 130. Tapi kami bisa merealisasikan 131 titik. Targetnya hingga 2019 mendatang total semua 160 titik," ujar Ifan.
Ifan menjelaskan realisasi pembangunan SPBU di 2019 tersebut akan dikebut pada Juni mendatang. "Pertamina sudah siap 2 lokasi, di Maybrat Papua dan Satu lagi di NTT. Sisanya akan kita selesaikan, sisa 29 nanti itu bisa diresmikan sebelum Juni 2019. Jadi bisa kita kebut," ujar Ifan.
Kemudian, khusus untuk 2019, 29 titik akan difokuskan dibangun di Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. "Kalau pemda ada usulan BBM satu harga bisa kita evaluasi. Target BBM satu harga di 2018 sudah terpenuhi. BBM satu harga untuk 2019, lokasinya 9 di kalimantan. 6 di NTB, 9 lokasi di NTT, Maluku dan Maluku Utara 5," ujar Ifan. [ipe]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EZrL8O
No comments:
Post a Comment