Pages

Thursday, January 3, 2019

Ini Cara Anak Usaha CMPP Dapat Pinjaman Rp1,1 T

INILAHCOM, Jakarta - PT Indonesia AirAsia (IAA), anak usaha PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) akan menerbitkkan sekuritas perpetual atau 'surat berharga bersifat utang' senilai US$80 juta atau setara Rp1,172 triliun.

Dengan perpetual tersebut, AirAsia Berhard (AAB),akan menyerap dengan perjanjian perpetual sekuritas bersyarat atau Conditional Perpetual Capital Security Purchase Agreement pada tanggal 31 Desember 2018.

Direktur CMPP, Dinesh Kumar menyampaikan penerbitan sekuritas perpetual itu mendongkrak ekuitas IAA agar pada akhir tahun 2018 menjadi positif untuk memenuhi kebijakan internal Kementerian Perhubungan dan membayar tagihan-tagihan yang jatuh tempo.

"Apabila tidak dibayar segera, akan berdampak secara material dan signifikan terhadap kelangsungan operasional, usaha dan kinerja IAA serta perseroan secara tidak langsung," tulis Dinesh dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/01/2019).

Rencananya, penerbitan sekuritas perpetual diberikan dalam tiga tahap. Pertama, senilai 37,5% dari total nilai. Tahap kedua, sebesar 37,5% pada 31 Januari 2019 dan tahap ketiga sebesar 25% dari total nilai sekuritas perpetual tersebut.

Untuk itu nilai transaksi tersebut sebesar 50% dari ekuitas perseroan jika mengacu pada laporan keuangan audit 2017.

Hanya saja, penerbitan sekuritas perpetual tersebut direncanakan rampung pada tanggal 28 Februari 2019, dan jika nilainya masih 50% dari laporan keuangan 2018 yang tengah di audit, maka perseroan bersedia memperoleh persetujuan pemegang saham independen.

Sedangkan beban bunga yang akan ditanggung IAA adalah 2% pertahun selama 12 bulan efektif sejak perjanjian tersebut dibuat.

Pada tahun kedua sampai tahun ketujuh akan dikenakan 8% pertahun. IAA juga dikenakan 5% dari tarif distribusi dengan step-up margin.

CMPP pada 2 Januari 2017 menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk dari PT Rimau Multi Putra Prima Tbk yang telah melakukan backdoor saham di BEI. Perubahan juga terjadi pada sisi lini bisnis juga perusahaan ini berubah dari trader batubara menjadi bisnis penerbangan komersial.

komposisi pemegang saham CMPP berubah menjadi Fersindo Nusaperkasa 49,96%, Air Asia Investment Ltd 48%, Rimau Multi Investama 1,55% dan publik 0,48%. [hid]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GR38Ne

No comments:

Post a Comment