INILAHCOM, Jakarta - Pada 2018, sekitar 1 dari 5 pria diprediksi mengidap kanker sebelum umur 75 tahun.
Sebuah badan penelitian asal Inggris mengungkap konsep sosial "kejantanan" sebagai salah satu penyebab di balik lebih rentannya pria terhadap kanker dibandingkan wanita. Fenomena yang sama juga diamati di Asia.
Karena banyak pria merasa perlu unjuk kejantanan, mereka lebih cenderung mengadopsi gaya hidup tidak sehat, yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, dan menghiraukan tanda-tanda masalah kesehatan.
Diskusi mengenai kesehatan pria serta ajakan melakukan pemeriksaan kesehatan juga masih kurang dijumpai dibandingkan dengan pesan-pesan kesehatan yang biasanya ditujukan bagi wanita.
"Waktu adalah faktor kunci dalam perawatan kanker, tetapi kami justru sering mendapati pasien pria yang menunda memeriksakan diri ke dokter hingga kanker mereka telah mencapai tahap lanjut," kata Dr. Richard Quek, Senior Consultant - Medical Oncology dari Parkway Cancer Center (PCC), Jakarta, Jumat, (01/02/2019).
Para pasien pria tersebut umumnya beralasan, gejala-gejala yang mereka alami seperti letih berkelanjutan dan gangguan kemih hanya tanda penyakit ringan dan mereka harus kuat menghadapinya.
Padahal, bila terus berlanjut, gejala-gejala tersebut dapat menjadi pertanda awal kanker pria, seperti kanker prostat dan penis.
"Semakin cepat kita mendiagnosis pasien, semakin baik pula prospek perawatan atau penyembuhan," tambahnya.
Parkway Cancer Centre sebagai salah satu pusat kanker swasta terbesar di Singapura memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran seputar deteksi dini kanker, termasuk kanker pria.(tka)
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2MHOnvu
No comments:
Post a Comment