INILAHCOM, Jakarta - Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi mengatakan puisi Neno Warisman dalam acara Malam Munajat 212 sebagai upaya mencampuradukkan masalah agama ke dalam politik.
"Isi puisi tersebut telah membawa agama ke dalam ranah politik, yang dapat memecah belah umat Islam dalam dari polarisasi politik yang semakin tajam," ujar Gus Mis, panggilan akrab Zuhairi Misrawi, Minggu (24/2/2019).
Menurut Ketua Bidang Hubungan Antar-Agama Baitul Muslimin Indonesia itu, dalam sejarah Islam, isi puisi Neno Warisan berbahaya. Karena hal serupa pernah dilakukan oleh Kaum Khawarij di masa lalu, karena mengatasnamakan Allah untuk sekadar memuaskan nafsu politik.
"Semua makhluk akan menyembah Allah karena fitrah manusia begitu dekat dengan Tuhannya. Maka dari itu, hindarilah cara-cara mempolitisasi Allah ala kaum Khawarij, karena Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang," jelasnya.
Ia menilai, seharusnya perhelatan politik lima tahunan diisi dengan adu program, argumen, gagasan dan bukan sebaliknya yang memperluas friksi dan polarisasi dengan membawa-bawa agama.
"Mayoritas muslim di Indonesia adalah mereka yang beragama secara moderat dan toleran. Mereka paham betul antara domain ibadah dan domain politik. Puisi Neno Warisman jelas sangat berbahaya, karena merusak Hablum Minallah sekaligus Hablum Minannas," pungkasnya. [ton]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Npntcm
No comments:
Post a Comment