INILAHCOM, Jakarta - Menjadi penyandang disabilitas membuat Angkie Yudistia, bertekad ingin membuat sebuah perubahan. Dia bahkan dengan optimis bisa mendirikan sebuah perusahaan besar.
Angkie dikenal sebagai founder thisable.id. Dia dengan gamblang bercerita tentang kisahnya yang tiba - tiba mengalami masalah pendengaran karena sakit panas tinggi. Saat itu usianya 10 tahun.
Perempuan yang merampungkan pendidikan hingga tingkat S2 tersebut, ternyata pernah terkena Malaria. Ini tidak mudah bagi Angkie, karena harus merasakan panas tinggi sehingga efek pengobatan yang dia alami berdampak pada pendengarannya.
"Awal - awalnya membuat bingung. Yang tadinya normal tiba tiba tidak bisa mendengar. Kalau pertanyaan sakit enggak kupingnya? Enggak. Tapi sakit hati. Karena lingkungan tidak mendukung untuk disabilitas. Mereka (penyandang disabilitas) bukan tidak percaya diri, tetapi masyarakat di lingkunganya yang membuat mereka minder (malu)," kata Angkie saat ditemui di acara Youth Town Hall yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, (21/03/2019).
Menyangdang disabilitas dan masuk dunia pendidikan bukanlah sebuah hal yang mudah. Biasanya, para penyandang disabilitas memilih sekolah di Sekolah Luar Biasa. Padahal, di sekolah biasa pun bisa dijalankan.
"Ketika menjajaki pendidikan ini tidak semua orang memiliki hak pendidikan. Anak disabilitas biasanya di Sekolah Luar Biasa. Kalau sekolah di umum, itu tantangannya luar biasa. Ketika semakin tertekan, semakin tangguh. Belum lagi adanya bully dari teman - teman disekitar," tambahnya.
Usai lulus kuliah S2, ini menjadi tantangan yang benar - benar nyata. Harus mencari pekerjaan. Ini adalah situasi yang banyak dihadapi kaum disabilitas lainnya.
"Ternyata banyak disabilitas yang sulit bekerja. Orang yang diasabilitas jangan dikasihani. Saya berpikir harus ada sebuah gerakan untuk disaabilitas. Karena itu saya menderikan yayasan, dan ini tidak mudah," ungkapnya.
Lima tahun pertama sangat sulit dirasakan Angkie. Tapi ternyata, yayasan yang dia dirikan mampu membawahi lima ribu penyandang disabilitas. Hingga kini, yayasan tersebut berkembang menjadi sebuah perusahaan besar.
"Kami menyalurkan teman - teman disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan. Kini, saya membawahi 15 karyawan dan tiga ribu disabilitas yang sudah tersalurkan. Banyak yang menganggap disaabilitas tidak bisa berbuat apa - apa. Tapi ternyata kami bisa membuktikan," tegasnya. (tka)
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FrBhk0
No comments:
Post a Comment