INILAHCOM, Jakarta - Ekonom Senior, Rizal Ramli menilai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam menempatkan bangsa Indonesia sebgai kekuatan penyeimbang di dunia.
Kata mantan Menko Kemaritiman di Kabinet Kerja ini, dalam beberpa tahun, Jokowi memposisikan Indonesia berada di bawah pengaruh Republik Rakyat China, terutama dalam sektor ekonomi. "Bila Jokowi menang dalam pemilihan presiden mendatang, China akan semakin dalam menguasai Indoneaia," ujar RR, dikutip dari RMOnline, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Rizal memaparkan pengalaman ketika masih menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya pada 2015-2016. Kala itu, dia menyarankan nama baru untuk perairan Indonesia di sebelah utara Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
"Laut Natuna Utara dimasukkan dalam peta baru NKRI, karena wilayah perairan itu sudah sah menjadi milik kita setelah dicapai kesepakatan dengan negara-negara tetangga," cerita Rizal.
Tapi, sambung dia, saat itu ada anggota Kabinet yang keberatan, karena mempertimbangkan keberatan China. Tidak hanya keberatan, anggota kabinet ini juga mengusulkan agar China diberi hak perikanan khusus di perairan itu.
Nama Laut Natuna Utara akhirnya tetap digunakan dalam peta baru NKRI. Kini setelah berada di luar Kabinet, Rizal melihat kelompok yang memiliki hubungan dekat dengan China begitu dominan.
"Kita harus hati-hati dengan strategi loan to own China. Di beberapa negara mereka membantu proyek-proyek yang sudah pasti tidak untung. Setelah itu mereka akan memilikinya," kata Rizal lagi.
Di sisi lain, Rizal juga tidak setuju dengan konsepsi Indo Pacifik yang menurutnya mengekspresikan kepentingan Amerika Serikat di kawasan. Menurutnya, di masa depan Indonesia harus menyusun konsepsi baru yang memungkinkan Indonesia merebut kembali posisi sebagai pemain kunci di kawasan. [ipe]
No comments:
Post a Comment