INILAHCOM, Jakarta - Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) menggelar rapat kerja teknis dengan KPU, Bawaslu dan Kementerian Luar Negeri terkait pengamanan Pemilu 2019 di Luar Negeri.
Rapat ini guna pematangan anggota untuk mengamankan proses pencoblosan hingga pemungutan suara pada 17 April 2019 nanti.
"Kita ini mendukung pelaksana tugas yang sifatnya nasional. Pemilu ini kan dilaksanakan di dalam negeri dan luar negeri juga. Ada 12 Kedubes yang titik-titiknya ada 19 itu tempat yang menjadi proyek pengaman polri," kata Kadiv Hubinter Irjen Maltha, Kamis (21/3/2019)
"Tugas kita ada 2 yang pertama pengamanan TPS berikut hasilnya dan bahannya lalu keterangan PAM lain. Yang kedua asistensi, supervisi yang dilakukan oleh pejabat Mabes Polri yang melihat sejauh mana pengamanan TPS LN ini," sambung dia.
Maltha mengatakan setidaknya ada 300-an titik TPS yang didirikan oleh KPU di 130 negara. TPSLN akan didirikan di wilayah KBRI dan KJRI di negara masing-masing. Setiap TPS nantinya akan dijaga oleh polisi sesuai dengan kebutuhan.
"Insya Allah mereka akan berangkat tanggal 8 April dan sampai 21 April dan pulang 22 April 2019. Mereka ini kita latih tidak hanya seperti biasanya, kita bekerja sama dengan KPU Bawaslu, Kemenlu. Yang pertama adalah dengan Bawaslu dan KPU bagaimana nanti jika ada kisruh di TPS nah ini secara teknis mereka hari ini dan besok akan diberikan materi jika ada persoalan di pengamanan tersebut," jelasnya.
"Jumlah personel ratusan lebih, dari Brigjen yang memimpin dan ada anggotanya masing-masing. Setiap TPS ada 4, 3, 12 orang yang jaga. Di Malaysia, di Hongkong 10 orang tergantung tingkat kerawanan," ungkapnya.
Dalam Rakernis ini, hadir perwakilan dari KPU, Bawaslu, Kementerian Luar Negeri. Mereka memberikan pembekalan kepada anggota polisi yang akan bertugas menjaga pengamanan Pemilu 2019 di luar negeri. [ton]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HzctsC
No comments:
Post a Comment