Pages

Sunday, May 12, 2019

Bursa Asia Berpiotensi Tertekan

INILAHCOM, Tokyo - Bursa saham di Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Senin pagi (13/5/2019) di tengah ketidakpastian di front perdagangan AS-China, setelah tarif barang-barang China dinaikkan Jumat lalu.

Nikkei 225 di bursa Jepang turun 0,9% di awal perdagangan, dengan saham indeks kelas berat Softbank Group turun lebih dari 3%. Indeks Topix juga tergelincir 0,69%.

Di bursa Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,77%, sementara ASX 200 Australia juga turun 0,48%.

Pasar di Hong Kong ditutup pada hari Senin untuk liburan. Sementara itu, futures menunjuk penurunan signifikan di Wall Street ketika dibuka nanti pada Senin di Amerika Serikat. Pada 8:01 malam ET Sunday, futures menyiratkan penurunan pembukaan lebih dari 200 poin untuk Dow Jones Industrial Average.

Jumat lalu, saham di daratan Cina melonjak meskipun AS menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% pada barang-barang Cina senilai US$200 miliar.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping kemungkinan akan bertemu pada KTT G-20 Juni mendatang di Jepang.

Kudlow mengatakan peluang pertemuan semacam itu "cukup bagus," tetapi ia mengatakan ada "tidak ada rencana yang pasti dan konkret" untuk kapan AS dan negosiator Tiongkok akan bertemu lagi.

Pembicaraan perdagangan antara AS dan negosiator China berakhir pada hari Jumat tanpa perjanjian perdagangan. Pembicaraan berlangsung di bawah bayang-bayang ancaman Trump untuk lebih dari dua kali lipat tingkat tarif menjadi 25% pada US$200 miliar barang-barang Cina.

"Masih harus dilihat bagaimana pasar akan bereaksi minggu ini setelah mereka kembali dalam ayunan penuh, tetapi berita di front tarif perdagangan adalah hal lain selain meyakinkan," David de Garis, seorang direktur dan ekonom senior di National Australia Bank," tulis dalam catatan pagi seperti mengutip cnbc.com.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 97.290 setelah mencapai level tertinggi di atas 97,6 minggu lalu.

Yen Jepang, secara luas dipandang sebagai mata uang safe-haven, diperdagangkan pada 109,60 melawan dolar setelah menguat dari level di atas 110,4 pada minggu perdagangan sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi $ 0,6981, mengikuti tertinggi di atas $ 0,702 terlihat pekan lalu.

Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional kontrak berjangka minyak mentah Brent tergelincir 0,44% menjadi US$70,31 per barel dan minyak mentah AS turun 0,71% menjadi US$61,22 per barel.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2YvZlcv

No comments:

Post a Comment