INILAHCOM, San Diego - Dua perusahaan besar pemasok dan perancang chip, yakni Intel dan Qualcomm, memutuskan hubungan bisnis dengan Huawei seiring larangan pemerintahan Donald Trump untuk berbinis dengan raksasa teknologi asal China itu.
Mengutip The Verge, langkah Intel dan Qualcomm ini mengikuti Google yang secara tiba-tiba mencabut lisensi Android Huawei dan menghentikan akses ke Google Play Services dan Play Store, serta menyingkirkan Huawei dari pasar smartphone Android.
Google juga memaksa Huawei mengembangkan versinya Android-nya sendiri.
Menurut Bloomberg, para karyawan yang bekerja di seluruh perusahaan pembuat chip di AS sudah tahu perusahaan mereka akan membekukan penawaran pasokan pada Huawei sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selama ini, Intel memasok chip server dan prosesor untuk jajaran laptop Huawei, sementara Qualcomm menyediakan modem dan prosesor lainnya.
Baca juga: Huawei Masuk 'Daftar Hitam' Pemerintah AS
Laporan Bloomberg lainnya menunjukkan Huawei sudah siap terhadap kemungkinan ini. Mereka menimbun chip dari pemasok AS demi bertahan setidaknya hingga tiga bulan.
Huawei juga telah mengembangkan alternatif in-house untuk Android dan Windows.
Sementara itu, Microsoft belum memutuskan apakah akan terus menyediakan sistem operasi Windows untuk laptop Huawei atau tidak. Walau kemungkinannya mereka juga akan menghormati perintah pemerintah AS.
Upaya Pemerintah AS mengesampingkan Huawei telah berlangsung lama, seiring hubungan perdagangan antara pemerintahan Trump dan China yang semakin tidak bersahabat.
Sebelumnya, pemerintahan Trump pada Kamis pekan lalu (16/5/2019) memasukkan Huawei Technologies Co Ltd ke daftar hitam perdagangan, yang akan mempersulit perusahaan itu untuk melakukan bisnis dengan mitra di AS.
Departemen Perdagangan AS pun tengah mempertimbangkan mengurangi pembatasan pada Huawei guna mencegah gangguan operasi dan peralatan jaringan yang ada.
No comments:
Post a Comment