INILAHCOM, New York - Harga emas mengabaikan tantangan dari dolar yang lebih kuat untuk skala puncak hampir dua pekan pada hari Kamis karena data menunjukkan pelonggaran tekanan inflasi di Amerika Serikat, meningkatkan harapan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Emas spot naik 0,6% menjadi US$1.287,80 per ons, setelah mencapai tertinggi US$1.288,87 sebelumnya, tertinggi sejak 17 Mei.
Logam berbalik arah dari awal sesi, ketika jatuh ke level terendah sejak 23 Mei di US$1.274,44. Emas berjangka AS diselesaikan naik US$6,10 pada US$1.292,40 seperti mengutip cnbc.com.
Sementara data menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam produk domestik bruto pada kuartal pertama. Dengan indikas laju inflasi yang dilacak oleh Federal Reserve meningkat pada tingkat 1,0% pada kuartal terakhir.
Artinya, bukannya kecepatan 1,3% yang dilaporkan sebelumnya. Manufaktur, penjualan ritel, perumahan dan ekspor juga turun di bulan April.
Pembuat kebijakan Fed cenderung mengabaikan percepatan pertumbuhan kuartal terakhir dan fokus pada permintaan domestik yang lemah dan inflasi ketika mereka bertemu bulan depan.
"Inti PCE datang lebih lemah dari yang diharapkan dan membantu emas pada margin karena menegaskan kembali keyakinan pasar ini bahwa langkah selanjutnya dari The Fed adalah pemotongan, yang cenderung menurunkan biaya peluang untuk memegang aliran non-tunai menghasilkan aset seperti emas," Kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities seperti mengutip cnbc.com.
Emas juga mengabaikan tekanan awal dari dolar yang lebih kuat, dengan unit AS melayang-layang dalam jarak dekat tertinggi dua tahun terhadap sekeranjang mata uang utama.
"Emas telah bertahan jauh lebih baik dari yang diharapkan dengan kekuatan baru-baru ini dalam dolar dan itu adalah bulu utama di tutup pasar emas dalam waktu dekat," kata John Caruso, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Dolar telah digunakan sebagai lindung nilai yang lebih disukai terhadap ketegangan perdagangan, mengulangi tren yang terlihat tahun lalu.
"Perlawanan jangka pendek (untuk emas) yang harus diperhatikan termasuk US$1.280, US$1.285 dan US$1.293, level yang sebelumnya mendukung. Kami hanya akan mengubah bullish lagi pada emas jika emas naik kembali di atas US$1.300 rintangan dan tetap di atasnya, atau mencetak pembalikan bullish pada level yang lebih rendah terlebih dahulu," tulis Fawad Razaqzada, analis pasar dengan Forex.com, dalam sebuah catatan.
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, naik 0,5% menjadi 740,86 ton pada hari Rabu.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Z3tAaV
No comments:
Post a Comment