o, damaiku, o resahku
o teduhku, o terikku
o gelisahku, o tentramku
o, penghiburku, o fitnahku
o harapanku, o cemasku
o tiraniku,
selama ini
aku telah menghabiskan umurku
untuk entah apa. di manakah
kau ketika itu, o, kekasih?
mengapa kau tunggu hingga
aku lelah
tak sanggup lagi
lebih keras mengetuk pintumu
menanggung maha cintamu?
benarkah
kau datang kepadaku
o, rinduku,
benarkah?
No comments:
Post a Comment