SAYA sekarang berada di pepohonan bakau, yang salah satu manfaat dari bakau adalah menghentikan atau mengurangi pengikisan batuan oleh air. Sehingga pohon bakau ini fungsinya adalah agar tidak terjadi longsor ataupun banjir yang diakibatkan oleh air tersebut.
Begitulah amal ibadah. Amal ibadah semestinya harus senantiasa diberikan pondasi yang kuat dan tidak ada pondasi yang kuat untuk amal ibadah kecuali dengan akidah yang benar.
Akidah yang benar akan mengurangi pengikisan-pengikisan pahala terhadap amal ibadah tersebut sebagaimana pohon bakau menahan pengikisan yang terjadi oleh air. Kalau kita perhatikan ayat suci Alquran akan menunjukkan tentang bagaimana fungsi akidah di dalam amal ibadah.
Allh Subhnahu wa Ta'la berfirman di dalam surat Al An'm ayat 88:
"Yang demikian itu adalah petunjuk Allh Subhnahu wa Ta'la, yang Allh berikan petunjuk kepada siapa saja yang di kehendakinya."
Kalau seandainya mereka para Nabi 'alayhisalatu wa salm melakukan kesyirikan maka akan terhapus seluruh apa yang mereka telah amalkan. Lihat di sini! Pondasi akidah benar-benar menguatkan amalan tersebut.
Amalan tidak akan terhapus (tidak akan terkikis) pahalanya dengan akidah yang benar. Kebalikan dari itu, amalan yang tidak didasari dengan akidah yang benar maka amalan tersebut akan terhapus, amalan tersebut akan terkikis bahkan tidak ada nilainya disisi Allh Subhnahu wa Ta'la.
Bahkan hal ini juga berlaku untuk Nabi kita Muhammad shallallhu 'alayhi wa sallam. Raslullh shallallhu 'alayhi wa sallam diperingatkan oleh Allh Subhnahu wa Ta'la:
"Jika engkau wahai Muhammad, melakukan kesyirikan dalam beribadah (beribadah kepada Allh tapi pada saat bersamaan juga beribadah kepada selain Allh inilah yang dinamakan dengan kesyirikan) maka sungguh amalanmu akan terhapus dan sungguh engkau akan benar-benar merugi." (QS Az Zumar: 65)
Maka kokohkanlah amal ibadah anda jangan sampai terkikis akibat kesyirikan. Ikhlskan selalu amal ibadah hanya untuk Allh Subhnahu wa Ta'la. Ikhlskan selalu, murnikan ibadah hanya untuk Allh Subhnahu wa Ta'la.
Jauhkan 2 (dua) hal:
1. Ingin dapat pujian dari manusia.
2. Ingin dapat hadiah dari manusia.
Karena Imm Ibnu Qayyim rahimahullh Ta'la pernah menyebutkan makna ikhls adalah:
"Jangan sampai engkau menuntut seseorang melihat amal ibadahmu selain Allh Subhnahu wa Ta'la dan jangan sampai engkau menuntut seseorang memberikan ganjaran atas amal mu selain Allh Subhnahu wa Ta'la."
Inilah orang yang ikhls! Tidak meminta ada yang menuntut melihatnya kecuali Allh Subhnahu wa Ta'la. Tidak meminta ganjaran kecuali hanya dari Allh Subhnahu wa Ta'la.
Semoga amal ibadah kita tetap kokoh sehingga pahalanya yang kita dapatkan sempurna. [Ustaz Ahmad Zainuddin, Lc]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FFXiLK
No comments:
Post a Comment