INILAHCOM, Washington DC--Presiden Donald Trump mengatakan AS tidak ingin perang dengan Iran, tetapi memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi "pemusnahan" jika konflik pecah.
Pekan lalu AS meluncurkan serangan siber terhadap sistem senjata Iran ketika Trump menghentikan serangan udara di negara itu.
Washington Post melaporkan, serangan siber itu melumpuhkan sistem komputer yang mengendalikan peluncur roket dan rudal.
Serangan itu ditujukan pada sistem senjata yang digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps, IRGC) Iran, yang menembak jatuh pesawat nirawak AS pada hari Kamis pekan lalu.
Baik Washington Post dan kantor berita AP mengatakan serangan siber AS telah melumpuhkan sistem itu, sementara The New York Times mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk membuat sistem offline untuk jangka waktu tertentu.
Serangan itu sebagai balasan atas penembakan pesawat tak berawak AS serta serangan terhadap kapal tanker minyak yang dipersalahkan AS atas Iran, kata New York Times.
AS juga telah menjatuhkan sanksi yang digambarkan Presiden Trump sebagai "besar", yang dimulai pada hari Senin (24/6/2019) ini.
Dia mengatakan sanksi itu diperlukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, dan tekanan ekonomi akan dipertahankan kecuali Teheran mengubah arah.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara penting dunia pada tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi, yang memicu krisis ekonomi di Iran.
Pekan lalu Iran mengatakan program nuklirnya akan melampaui batas yang disepakati secara internasional. [bbc/lat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2J5ZtZS
No comments:
Post a Comment