Pages

Saturday, August 10, 2019

Gedung Putih Panggil Perusahaan Media Sosial AS

INILAHCOM, Washington DC - Pejabat Gedung Putih dan perusahaan media sosial AS besar bertemu pada Jumat (9/8/2019) waktu setempat untuk berbicara tentang pembatasan ekstrimisme online menyusul dua penembakan massal yang menewaskan 31 orang di Texas dan Ohio.

Setelah peristiwa penembakan itu, Presiden AS Donald Trump menyalahkan internet dan media sosial karena menyediakan tempat 'untuk meradikalisasi pikiran yang terganggu' seraya meminta Departemen Kehakiman untuk bekerja dengan perusahaan 'guna mengembangkan alat yang dapat mendeteksi penembak massal sebelum mereka menyerang'.

Perusahaan-perusahaan media sosial semakin mendapat sorotan sejak seorang pria menganut supremasi kulit putih menyiarkan secara langsung serangan mematikan di Christchurch, Selandia Baru, melalui platform Facebook Live.

Tetapi, para ahli penegakan hukum mengatakan identifikasi dan upaya penghentian para ekstrimis online lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan.

Gedung Putih menolak mengomentari siapa yang mengikuti atau memimpin rapat tertutup itu. Presiden Trump sendiri disebut tidak hadir dalam pertemuan itu.

"Pembicaraan difokuskan pada bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi ancaman, untuk memberikan bantuan kepada individu yang menunjukkan potensi perilaku kekerasan dan untuk memerangi teror domestik," kata Judd Deere, juru bicara Gedung Putih. dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

"Kami mendesak perusahaan internet dan media sosial untuk melanjutkan upaya mereka dalam mengatasi ekstrimisme kekerasan dan membantu individu yang berisiko, dan melakukannya tanpa mengurangi kebebasan berbicara," dia menambahkan.

The Washington Post melaporkan Google, Microsoft, Facebook, Twitter, dan Reddit diundang ke pertemuan tersebut. Tapi, perusahaan-perusahaan media sosial tersebut menolak berkomentar.

Kelompok lobi mereka, Asosiasi Internet, mengatakan pertemuan itu produktif dan perusahaan berbicara tentang bagaimana mereka memerangi ekstrimisme online.

Perusahaan 'merinci upaya ekstensif mereka menggunakan alat otomatis dan ulasan manusia untuk menemukan dan mencegah penyebaran konten kebencian, kekerasan, dan ekstrimis di platform mereka', demikian kata kepala eksekutif Asosiasi Internet Michael Beckerman dalam sebuah pernyataan.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ZOBwxm

No comments:

Post a Comment