INILAHCOM, Texas--Setidaknya 29 orang tewas dalam dua insiden penembakan massal di kota perbatasan dengan Meksiko, El Paso, Texas, dan di Dayton, Ohio, Amerika Serikat.
Jumlah luka-luka di dua penembakan massal ini lebih dari 52 orang. Demikian BBC, Senin (5/8/2019).
Dalam penembakan di El Paso, 20 orang meninggal dunia dan aparat penegak hukum setempat mengatakan pelakukanya akan dihukum mati.
Jaksa Distrik Barat Texas, John Bash, juga menyatakan bahwa "kami menangani kasus ini sebagai kasus terorisme dalam negeri".
Serangan tersebut tampak "dirancang untuk mengintimidasi, setidaknya, masyarakat sipil," tambahnya.
Sementara itu, gubernur Texas Greg Abbott menyebutnya sebagai "salah satu hari paling mematikan dalam sejarah Texas".
Pembantaian itu terjadi di toko swalayan Walmart dekat Cielo Vista Mall, beberapa mil dari perbatasan AS-Meksiko.
Polisi telah menahan seorang pria berusia 21 tahun. Mereka mengatakan, tersangka adalah penduduk kota Allen di wilayah Dallas, sekitar 650 mil (1046km) timur dari El Paso.
Media AS melaporkan nama pria itu adalah Patrick Crusius. Kepada polisi, ia mengaku beraksi sendiri.
Sementara itu, pada penembakan yang terjadi di Dayton, Ohio, Minggu (4/8/2019) dini hari, beberapa belas jam setelah penembakan di El Paso, sembilan orang dinyatakan tewas, termasuk adik perempuan dari pelaku.
Connor Betts, 24 tahun, yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan, melangsungkan aksinya menggunakan senapan serbu sambil mengenakan pelindung tubuh di luar klub malam setempat, Ned Peppers.
Hingga kini, motifnya belum diketahui. Namun, polisi tidak menemukan adanya indikasi "motif bias" terhadap kelompok tertentu dalam penembakan tersebut.
Pelaku tewas ditembak polisi saat mencoba menerobos masuk ke dalam klub malam itu. [bbc/lat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2yEiRIU
No comments:
Post a Comment