Pages

Sunday, September 1, 2019

IHSG Bisa di Fase Jenuh Beli

INILAHCOM, Jakarta - IHSG bergerak menguji resistance Moving Average 50 secara teknikal dengan Indikator Stochastic mulai bergerak di area overbought serta RSI yang memiliki momentum cukup tinggi.

Menurut analis saham Relance Sekuritas, Lanjar Nafi, pergerakan akan mengarah ke resistance 6.400 dengan potensi break out resistance MA50 dalam jangka waktu dekat. "Sehingga kami proyeksikan IHSG akan bergerak menguat di awal pekan pada rentang pergerakan 6.278-6.350," katanya dalam hasil risetnya.

Lanjar mereskomendasikan untuk saham yang masih cukup menarik diantaranya; INKP, TKIM, WTON, GGRM, HMSP, BBNI, BMRI, JSMR, ASII, WSKT, PWON, SCMA.

IHSG (+0.63%) pada akhir pekan lalu berakhir menguat 39.35 poin kelevel 6328.47. Dengan saham-saham d isektor Aneka Industri (+3.36%) dan Property (+1.59%) memimpin penguatan.

Sedangkan sektor konsumer (-0.82%) berbalik melemah menghapus sebagian penguatan pada perdagangan sebelumnya. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp68,49 miliar.

Saham-saham produsen rokok seperti HMSP (-4.95%) dan GGRM (-5.02%) memimpin pelemahan setelah data penjualan rokok dalam negeri tengah tahun 2019 menurun 8,6% YoY atau sebesar 118.4 miliar batang berbanding 129.5 miliar. Selain itu ketakutan akan prospek industri ini terhadap kebijakan pemerintah yang akan menaikan cukai rokok.

Meskipun demikian secara fundamental saham HMSP dan GGRM cukup baik memiliki ROE diatas 20% dan PER yang terbilang murah dari 5 tahun terakhir.

Sementara Bursa AS menutup perdagangan akhir pekan dengan lesu, karena investor berhati-hati jelang libur long weekend hari buruh pada hari senin, di tengah ancaman tarif impor AS untuk produk asal China yang dijadwalkan akan mulai dipungut per tanggal 1 September 2019.

Pelaku pasar menjadi lebih defensif memasuki akhir pekan akibat ketidakpastian terkait dengan tarif impor AS atas China, meski kedua negara memberikan sedikit harapan kepada pasar karena siap melakukan pertemuan kembali dan melanjutkan negosiasi perdagangan langsung pada bulan September.

Dari data ekonomi, pengeluaran konsumen AS yang meningkat tajam pada bulan Juli 2019, untuk sementara bisa menghilangkan kekhawatiran pasar keuangan dari ancaman resesi. Dow Jones ditutup naik 41,03 poin (+ 0,16%) menjadi 26.403,28.

Indeks S&P 500 menguat tipis 1,88 poin (+0,06%) menjadi 2.926,46. Sedangkan Nasdaq turun 10,51 poin (-0,13%) menjadi 7,962,88.

Dalam sepekan, ketiga indeks saham utama AS berhasil mengalami rebound dengan Dow Jones naik +3,02%, S&P 500 menguat +2,79%, dan Nasdaq meningkat +2,72%.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LoZgSC

No comments:

Post a Comment