INILAHCOM, Washington - Awal pekan lalu, Gedung Putih mengedarkan memo kebijakan yang menguraikan proses yang akan mengevaluasi apakah administrasi Trump harus membatasi aliran modal AS ke sekuritas China.
Sebuah langkah yang kemudian disebut pejabat pejabat sebagai "berita palsu" setelah media mulai melaporkannya.
Memo itu, dilihat oleh CNBC pada hari Selasa (1/10/2019), tidak membuat rekomendasi kebijakan tetapi menguraikan alasan mengapa batas investasi potensial harus dipelajari.
Langkah selanjutnya, menurut memo itu, adalah mengatur pertemuan yang disebut Komite Koordinasi Kebijakan, yang mencakup anggota lembaga pemerintah terkait dan divisi Gedung Putih. Memo itu menyarankan agar kelompok mengadakan pertemuan tindak lanjut pada minggu 30 September hingga 4 Oktober.
CNBC melaporkan pada hari Jumat bahwa Gedung Putih telah memulai proses pertimbangan untuk mengevaluasi apa, jika ada, pembatasan terhadap investasi China yang mungkin ditempuh.
Dalam sebuah tweet di hari Sabtu, Departemen Keuangan mengatakan bahwa pemerintahan Trump "tidak bermaksud menghalangi perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS saat ini." Dalam wawancara dengan CNBC dan Fox News, penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menyebut laporan tersebut tentang ide "berita palsu."
Seorang pejabat senior Gedung Putih memberi tahu CNBC bahwa proses kebijakan dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga lebih dari satu tahun, tergantung pada apakah Presiden Donald Trump melakukan intervensi untuk mempercepatnya.
Ahli perdagangan Hudson Institute Michael Pillsbury, penasihat luar Gedung Putih tentang perdagangan, telah menyuarakan dukungan untuk membatasi modal AS yang mengalir ke sekuritas Tiongkok.
Senator Marco Rubio, elang China, telah mempelopori undang-undang terpisah yang akan menampar aturan pengungkapan yang lebih ketat pada perusahaan China yang terdaftar di AS dan melarang rencana pensiun pemerintah dari berinvestasi di saham China.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2oh8hFM
No comments:
Post a Comment