INILAHCOM, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan pemilik suara yang paling signifikan dalam Munas Golkar sesungguhnya adalah DPD II tingkat Kabupetan/Kota yang berjumlah 514. Sedangkan, DPD I tingkat Provinsi cuma berjumlah 34.
"Jadi, kalau ada kandidat ketua umum yang sudah sangat percaya diri terpilih, karena didukung mayoritas DPD I, jelas hal tersebut keliru," ujar Pangi, Senin (18/11/2019).
Demikian juga, DPD II jangan mau terjebak manuver DPD I yang diiduga sudah masuk angin, untuk mengatasnamakan dukungan bulat jajaran DPD II di provinsinya untuk aklamasi pemilihan ketua umun di Munas Golkar yang akan datang.
Sejarah Munas Golkar 2004 menjadi bukti nyata kekuataan DPD II. Kala itu Akbar Tandjung sebagai caketum Golkar sudah sangat percaya diri karena dia memegang penuh suara DPD I. Tapi Jusuf Kalla (JK) gencar gerilya ke DPD II yang memiliki suara jauh lebih banyak, dan pada akhirnya bisa menumbangkan Akbar.
"Pengalaman pada 2004 tersebut menjadi gambaran bagaimana Munas Golkar selalu dinamis, dengan soliditas DPD II sebagai faktor penentu pemenangan caketum," ujarnya.
Dia menegaskan, dengan kekuatan yang sangat siginifikan tersebut, DPD-DPD II harus menyuarakan suara mereka secara independen, demi perbaikan dan eksistensi partai ke depan. Jangan mau suara DPD II diklaim, apalagi dibeli oleh DPD I.
"DPD II selalu menjadi silent majority yang ketika solid mendukung seorang calon tertentu, sangat bisa membalikkan keadaan awal yang sebelumnya didominasi vocal minority seperti DPD I," katanya. [rok]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2pw1UiM
No comments:
Post a Comment