INILAHCOM, Jakarta - Ekonom senior, DR Rizal Ramli melontarkan kritik tajam terkait melempemnya kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bawah komando Wimboh Santoso. Khususnya dalam mengawasi sepak terjang industri keuangan di tanah air.
Dalam akun twiter @RamliRizal, mantan Menko Kemaritiman di Kabinet kerja ini, Jakarta, Selasa (17/12/2019), menuliskan cuitan bernasnya. "OJK dibiayai dengan budget & staff gaji tinggi, tetapi kemampuan "survailance" & monitoring tidak memadai, enforcement lemah dan tidak memiliki kemampuan untuk turn arround. Terlalu kuat mental birokrasi. Ini belum krisis lho,"
Ya, Rizal benar. Lembaga yang baru merayakan ulang tahun ke-8 ini, memang bergelimang duit. Sudah dibekali dana iuran dari industi keuangan yang nilainya wow. Tahun depan, lembaga ini mengajukan anggaran Rp6,06 triliun. Atau naik 9,64% dari 2019 sebesar Rp5,53 triliun.
Benar juga. Meski bergelimang rupiah, bukan jaminan bagi kemilaunya kinerja OJK. Kenyataannya justru banyak kasus yang muncul. Ujung-ujungnya, konsumen yang nitabene rakyat Indonesia jelata, menjadi korbannya.
Hal ini menarik mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurahman Wahid ini, kembali meluncurkan kicauan di ranah twitter. "Masalah sederhana seperti maraknya Fintech ilegal yang menawarkan bunga pinjaman super2 tinggi, sangat merugikan konsumen, harrasment dan penalty yg mereka lakukan thd peminjam telat bayar luar biasa. Itupun OJK tidak mampu awasi dan tertibkan. Payah."
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/35uAGcb
No comments:
Post a Comment