Pages

Friday, August 31, 2018

Manis Bagai Tebu

Makammu bukanlah diperindah oleh batu, kayu dan plesteran;
Bukan itu, melainkan dengan menggali makam untuk dirimu sendiri
dalam kesucian ruhani dan menguburkan egoisme dirimu di dalam egoisme-Nya
Dan menjadi debu-Nya dan terkubur dalam cinta-Nya, sehingga Nafas-Nya dapat memenuhi dan menghidupimu.

Sebuah makam dan kubah menara kecil tidaklah menyenangkan bagi para pengikut Yang Maha Besar.
Sekarang lihatlah orang hidup yang berkain satin:
apakah jubahnya yang indah itu menuntun pengertiannya terhadap segala sesuatu?
Jiwanya tersiksa, kalajengking deritanya berdiam di dalam hatinya yang benar-benar pedih.

Lahirnya, penuh dengan tanda jasa dan hiasan;
namun batinnya mengerang, menjadi mangsa berbagai pikirannya yang pahit;
Dan lihatlah, orang lain, yang berjubah tua lagi kumal,
pikiran-pikirannya manis bagai tebu, kata-katanya bagai gula!

[Rumi]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PYripQ

No comments:

Post a Comment