INILAHCOM, Kediri - Seorang perempuan yang bekerja sebagai pemandu lagu di Kediri meninggal dunia, setelah merayakan pesta ulang tahun.
Penyebab kematiannya masih misterius, sehingga polisi membawa jenazahnya ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Dari hasil identifikasi Polsek Semen, identitas jenazah bernama Ika Agustina asal Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri.
Perempuan yang kini genap berumur 30 tahun ini meregang nyawa di kamar kosnya di Desa Bulu, Kecamatan Semen.
Kondisi korban kali pertama diketahui oleh sahabatnya. Bersama para penghuni kos yang lain, sang sahabat langsung membawanya ke Puskesmas Pembantu di Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Sesampainya di Puskesmas ternyata ibu satu anak tersebut, dinyatakan telah meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum ditemukan dalam kondisi meregang nyawa, Kamis (30/8/2018) malam Ika sempat keluar dari tempat kos bersama teman prianya. Kabarnya korban merayakan pesta ulang tahun yang ke 30.
Setelah itu, korban terlihat penghuni kos lainnya kembali ke kamar. Tetapi, korban ditengarai dalam kondisi mabuk. Pada jumat (30/8/2018) pukul 04.00 WIB korban mendadak mengeluh perutnya sakit.
Oleh para temannya, korban dibuatkan minuman teh hangat. Lalu, pukul 09.00 WIB korban berteriak kesakitan. Akhirnya dia dibawah ke Puskesmas Pembantu Banjarmlati. Korban dinyatakan meninggal dunia, sebelum dilakukan tindakan medis.
Menurut keterangan teman satu kosnya, korban mempunyai riwayat penyakit liver. Tiga hari sebelumnya, almarhum sempat dibawah berobat ke Rumah Sakit Lirboyo Kediri.
Waktu itu, Tutik, teman korban merasa tidak tega karena melihat kondisi korban. Ika terus mengeluh sakit di bagian lambungnya. Pihak medis sebenarnya merekomendasi agar ika rawat inap. Tetapi yang bersangkutan bersikeras pulang paksa.
"Sudah saya nasehati. Punya penyakit lambung jangan banyak minum minuman keras," kata Tutik waga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri di Puskesmas Pembantu, Jumat (30/8/2018).
Pihak keluarga sempat membuat surat pernyataan menerima kematian korban. Tetapi karena surat pernyataan tersebut bukan dibuat langsung oleh orang tuanya. Akhirnya Polres Kediri Kota tetap mengirim jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri.
Jenazah korban akan dilakukan outopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Sementara itu, beberapa orang saksi, termasuk teman kos korban dibawa ke Mapolres Kediri Kota untuk dimintai keterangan.[beritajatim]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2C5wGEw
No comments:
Post a Comment