
INILAHCOM, Jember - Asosiasi Para Gus (Asparagus) dan Aliansi Pesantren di Kabupaten Jember, Jawa Timur mendukung penolakan warga nahdliyyin terhadap pendirian SMP Islam Imam Syafi'i.
Abdullah Muzakka, juru bicara Asparagus dan Aliansi Pesantren, mengkhawatirkan doktrin keagamaan yang dikembangkan di bawah Yayasan Imam Syafi'i. "Keresahan menggejala merambah di wilayah-wilayah di luar pusat kota," katanya.
Muzakka mengatakan doktrin keislaman yang dikembangkan Yayasan Imam Syafi'i tidak jadi masalah jika hanya diajarkan di lingkungan internal. "Tapi kalau keluar dari pagar, kemudian menyentuh masyarakat maka muncul konflik sosial," katanya. Apalagi Dinas Pendidikan Jember sudah mengungkapkan adanya pelanggaran aturan.
Asparagus dan pesantren memberikan dukungan kepada Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Kusworo Wibowo yang menangani kontroversi lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Imam Syafi'i. Oleh sebab itu Asparagus dan Aliansi Pesantren menyampaikan aspirasi untuk Markas Kepolisian Resor Jember dan Pemkab Jember, Rabu (28/8/2018).
"Selama ini yang lebih proaktif mengawal masalah ini hanya polres, termasuk mengadakan hearing di DPRD dan pertemuan dengan MUI, NU, dan Muhammadiyah," kata Muzakka.
Pendirian SMP Islam Imam Syafi'i yang bernaung di bawah Yayasan Imam Syafi'i menuai kontroversi. Sebagian warga menentang, karena dianggap mengajarkan paham keislaman yang tak toleran dengan paham keagamaan warga Nahdliyyin dan proses pendiriannya belum sesuai prosedur. Madrasah Tsanawiyah An-Nidhom dan Madrasah Tsanawiyah Al-Azhar yang terdekat dengan SMP Imam Syafi'i itu juga belum memberikan persetujuan rekomendasi sebagaimana diatur. [beritajatim]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MZHjgA
No comments:
Post a Comment