INILAHCOM, Jakarta - Entin (16), gadis asal Sukabumi tak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika bertemu dengan kedua orang tuanya di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (13/9/2018).
Gadis yang baru berusia 16 tahun itu menjadi korban perdagangan orang jaringan Malaysia.
Entin dipertemukan dengan ayah dan ibunya setelah ia pamit untuk bekerja di ibukota. Namun, ia dibawa oleh pelaku ke Malaysia. Saat dipertemukan, Entin tak kuasa menahan air matanya, begitu juga kedua orang tuanya. Momen itu pecah di hadapan para awak media.
Entin sujud di depan ayah dan ibunya, pelukan erat dari Entin ke kedua orangtuanya membuat suasana haru. Entin dan kedua orangtuanya terakhir kali bertemu pada akhir Agustus 2018 lalu.
Ibunda Entin mengaku tak menyangka anaknya yang masih gadis belia itu menjadi korban perdagangan orang. Dia bersyukur akhirnya bisa kembali bersama-sama dengan Entin.
"Alhamdulillah bisa balik lagi. Saya cuma bisa bilang itu," kata E, ibunda Entin sambil menangis di Bareskrim Polri, Kamis (13/9/2018).
Entin (16) menjadi korban perdagangan orang. Awalnya ia mendapati informasi adanya lowongan kerja melalui Facebook. Namun, ia justru dibawa ke Malaysia untuk dijual.
Polisi pun telah menangkap lima orang tersangka dalam kasus Entin. Kelimanya yakni YL, JS, MI, AS, dan T memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksinya.
Wakil Direktur Tinda Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Panca Putra menuturkan Entin yang baru lulus SMP itu berniat mencari kerja guna membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Namun, ia salah mendapati informasi pekerjaan melalui akun facebooknya hingga menjadi korban perdagangan orang. [ton]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xdt8un
No comments:
Post a Comment