INILAHCOM, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin mengakui masih adanya ketimpangan ekonomi dan sosial di kalangan masyarakat.
"Karena arus lama itu neoliberal. Melahirkan konglomerasi dengan menggunakan teori trickle down effect, netes ke bawah tapi ternyata tidak netes-netes ke bawah. Yang atas makin kuat yang bawah makin lemah," katanya saat memberikan pembekalan kepada caleg Partai Nasdem di Hotel Mercure, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
Namun Ma'ruf menegaskan, sudah ada upaya mempersempit ketimpangan tersebut oleh Jokowi secara bertahap. Ma'ruf melihat kolaborasi pemberdayaan ekonomi diharapkan bisa menyempitkan kesenjangan seluruh lapisan masyarakat.
"Upaya ini menghilangkan disparitas antara kelompok masyarakat yang kuat dan lemah, supaya tidak terlalu jauh, sehingga kita dekatkan. Disparitas antara daerah, tidak terlalu jauh dan disparitas produk lokal dan luar sehingga produk lokal bisa bersaing dengan produk global," kata dia.
Jokowi sudah gencar meningkatkan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, Ma'ruf ingin adanya redistribusi aset lahan negara untuk dikelola oleh kelompok masyarakat yang lemah secara berkelanjutan."Sisa-sisa tanah lahan yang ada di negara ini dibagikan kepada pengusaha kecil, koperasi-koperasi, pesantren-pesantren, agar mereka tumbuh jadi pengusaha yang kuat," tandasnya.[Ivs].
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NaS2on
No comments:
Post a Comment