Pages

Monday, October 1, 2018

Bos BPS: Harga Beras Bakal Stabil

INILAHCOM, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan harga beras diprediksi akan terus stabil mengingat cadangan beras di gudang milik Perum Bulog memadai.

"Dengan cadangan Bulog yang cukup, saya yakin harga beras tetap stabil," kata Kecuk di Kantornya, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurutnya saat ini cadangan beras Bulog sangat aman hingga beberapa bulan kedepan, sehingga membuat ketersedian dan harga di tingkat pedagang tidak ada lonjakan harga yang berarti.

Informasi saja, pada bulan September 2018 ini Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi sebesar 0,18%, dimana kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,62% dan sumbangannya ke deflasi adalah sebesar 0,36%.

Namun, ia mengakui bahwa ada dua komoditas yang harganya naik tipis, yaitu kentang dan beras. "Beras itu naiknya 0,28% jadi sumbangannya ke inflasi hanya 0,01%. Ini sumbangannya kecil sekali kepada inflasi," katanya.

Sebelumnya, pada pertengahan September lalu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok beras dalam negeri melimpah sehingga beras impor yang telah datang tidak perlu membanjiri pasar.

Bahkan Amran mengancam kepada para pedagang beras untuk tidak menaikkan harga beras.

"Kami mengecek faktanya di lapangan, di pasar supply masih aman. Kesimpulannya, tidak ada alasan harga naik khususnya beras karena kalau dulu alasan harga naik disebabkan stok kurang, tetapi sekarang di gudang full dan bahkan sewa gudang tambahan,"kata Amran saat meninjau ketersedian beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta, beberapa waktu lalu.

Amran mengatakan saat ini cadangan beras Perum Bulog masih sangat banyak sekitar 2,2 juta ton. Angka itu kata Amran mampu menyediakan stok beras bagi masyarakat sampai akhir tahun ini.

Dengan keamanan stok tersebut pria asli Makassar, Sulawesi Selatan menjamin harga beras tidak ada kenaikan beras. Harga jual beras medium dipasar mencapai Rp8.200 dari harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp9.450 dan beras premium Rp12.800.

"Kemudian harga terendah yang kami cek itu ada Rp8.200 per kg. Kesimpulan tidak ada alasan harga naik khususnya beras karena kenapa dulu alasan harga naik stok kurang sekarang gudang full," katanya.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut saat ini stok beras lokal di dalam gudang Bulog cukup berlimpah yakni sebanyak 2,2 juta ton.

Saking banyaknya kata Buwas sapaan akrab Budi Waseso, Bulog harus menyewa lahan untuk bisa menampung beras cadangannya tersebut.

"Bulog punya cadangan banyak. Di gudang 2,2 juta ton. Kemampuan gudang kita 3 juta ton, tapi ada yang rusak dan lain-lain. Makanya kita sewa, pinjam gudang," kata Buwas.

Selain itu kata dia, stok di pedagang beras juga masih cukup banyak, sehingga tidak ada alasan beras impor masuk ke pasar-pasar.

"Meski ada perintah 1 miliar ton (impor), saya pelaksana teknis, ini saya harus tahu (untuk apa). Kalau impor 1 juta ton mau taruh di mana. Mungkin kalau Kementerian Perdagangan mau siapkan gudang," ujar mantan Kepala BNN tersebut. [jin]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QkU3w2

No comments:

Post a Comment