Pages

Thursday, November 22, 2018

IPOL Indonesia Rilis Teknopol Pemenangan Pileg

INILAHCOM, Jakarta - Hingar bingar perhelatan pemilu legislatif yang kini sedang memasuki masa kampanye dinilai sejumlah pihak sebagai masa paling melelahkan.

Durasi waktu coblosan yang menyisakan Lima bulan lagi, membuat persaingan makin ketat dan butuh kejelian dalam pemetaan pemilih, penentuan matematika politik, sebaran wilayah basis-lawan, hingga penentuan strategi pola pemenangan yang cermat, agar lolos ke senayan ataupun dilantik jadi Dewan di Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Menjawab solusi atas kebutuhan itu, iPol Indonesia, Kamis (22/11) Melakukan Soft Launching dengan merilis Teknologi Politik "TEKNOPOL" di Jakarta.

Petrus Hariyanto, CEO IPOL Indonesia menjelaskan kalau Software Pemenangan Pemilu yang kami bangun menggabungkan konsep implementasi ICT berdasarkan kebutuhan dan kondisi faktual pergerakan relawan di lapangan.

"Sistem bernama TEKNOPOL ini menggunakan system web based (ICT), komunikasi bergerak (mobile apps), disertai Big Data iPol Analitik yang mampu mengolah data matematika politik, serta teknik statistik dalam membaca dan mendesain peluang kontestasi dan pemenangan Legislatif 2019," jelas Petrus Hariyanto.

Fungsi utama Teknopol adalah membangun sinergi antara kekuatan politik dan kekuatan strategi pemenangan melalui pengolahan data. Dengan memanfaatkan sistem ini peta dan kekuatan kompetitor mudah diketahui, strategi pemenangan lebih terarah, proses kampanye terukur.

Teknopol juga menghadirkan pola penggalangan suara menjadi lebih akurat karena menggunaakan basis data pemilih yang sebelumnya telah di agitasi oleh relawan sehinga hasil pemilu/pilkada lebih cepat diketahui.

Durasi kampanye yang panjang membuat para caleg berlomba melakukan aktivitas untuk memikat pemilih. Ada yang sibuk pencitraan, mulai pemasangan atribut, kunjungan, hingga konsolidasi internal partai, dan menemui pemilih. Ada pula yang senang dengan melakukan survei hingga door to door kampanye.

"Semua aktivitas itu pasti berdampak pada implikasi waktu, tenaga dan biaya, padahal di saat bersamaan, calon pemilih disuguhkan dengan pola dan konten yg hampir sama dari semua caleg, "terang Petrus.

Strategi kampanye dan pola pemenangan yg ideal, lanjut Petrus, adalah mengkombinasikan antara kemampuan membaca data, mengolah, menganalisa perolehan suara Pileg 2014 dan sebaran wilayahnya, lalu digabungkan dengan pembentukan Tim Ahli strategi dan relawan pemenangan yang menguasai jaringan dan territorial.

Disusul pergerakan (hard campaign) dan sosialiasi atau kunjungan (soft campaign). Pola ini harus diimbangi dengan sebaran alat peraga kampanye yang proporsional dengan konten yang kreatif.

Di masa seperti ini, para caleg akan kesulitan untuk menentukan strategi penggalangan massa dan suara. Justru yg sering terjadi, para caleg hanya membuang waktu dan energi untuk kampanye yg tidak efektif dan menghabiskan biaya.

"Untuk Kalah Pileg 2019 saja butuh biaya, apalagi untuk menang? Jika tidak konsep matang dengan kerja Terencana-Terukur-Akurat-Terkendali dan Terupdate, maka akan sia sia kerja pemenangan si caleg," ujarnya.[jat]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QgX308

No comments:

Post a Comment