INILAHCOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan beberapa indikator keberhasilan BEI. Sebab kinerja bursa saham BEI, bisa dibandingkan kinerja bursa efek di negara-negara lain serta jumlah perusahaan baru yang mencatatkan efeknya di BEI.
"Indeks harga saham kita saat ini merupakan yang terbaik kedua di dunia terkait dengan kinerja bursa saham utamanya di tengah pasar saham dunia yang masih melesu juga yang berkaitan dengan jumlah perusahaan baru yang mencatatkan efeknya di Bursa Efek kita terbanyak sejak 1995," kata Presiden saat penutupan perdagangan 2018 seperti mengutip dari laman resmi Kemenkeu.
Kinerja BEI tersebut merupakan salah satu indikator ekonomi Indonesia saat ini tengah berada pada transisi dari konsumtif menjadi produktif dan berkualitas sehingga diharapkan terus mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian global yang sangat dinamis. Prestasi ini juga ditopang oleh kerjasama antara sektor moneter, sektor fiskal dan sektor riil yang saling mendukung.
"Optimisme yang terjadi di bursa efek ini menunjukkan bahwa ekonomi kita memang berada pada transisi dari konsumtif ke produktif, dari yang kurang berkualitas menjadi berkualitas meskipun kita tahu ekonomi global tidak mendukungnya."
Menurut Jokowi, ini semua terjadi karena kerja sama, karena kolaborasi, karena sinergi antara sektor moneter, sektor fiskal dan juga sektor riil industri dan dunia usaha. "Ketiga-tiganya bisa terkonsolidasikan dengan baik, bisa bekerjasama berkolaborasi saling mengisi saling berkontribusi," kata Presiden Jokowi menjelaskan kunci pencapaian prestasi pasar modal Indonesia tahun 2018.
Presiden menutup perdagangan BEI secara resmi dengan secara simbolik membunyikan lonceng didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen serta Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi.
No comments:
Post a Comment