Pages

Thursday, January 31, 2019

Cegah Kanker, Tingkatkan Deteksi Dini di Puskesmas

INILAHCOM, Jakarta - Deteksi dini harus terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kanker. Hal ini bisa dilakukan di tingkat pelayanan kesehatan primer, yaitu Puskesmas.

Menurut Prof. Dr. dr. Soehartati GW, Sp.Rad(K), Onk.Rad, ada enam pengetahuan yang diharapkan terdapat di pusat pelayanan kesehatan Primer. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudaran dan leher rahim.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker payudaran dan kanker rahim, pada perempuan usia 30 - 50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk payudara, dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk kanker leher rahim.

"Kemudian, deteksi dini Kanker kulit dengan Sakuri.

Deteksi dini Kanker mulut Rahim dengan IVA test.

Deteksi dini Kanker usus dengan pengecekan darah yang samar, kemudian pemeriksaan mata dengan retinoblastoma.

Kemudian deteksi dini Kanker prostat dengan colok dubur. Enam kemampuan yang dapat dilakukan di Puskesmas," kata Soehartati, di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, (31/01/2019).

Masih menurutnya, kanker yang sulit terdeteksi adalah kanker paru. Hal ini hanya bisa dilihat dari gejala.

"Ketika pasien yang batuk dan tidak sembuh - sembuh, ini bisa dirujuk ke rumah sakit untuk mengatasi dan mengetahui apakah terdapat kanker paru atau tidak," tambahnya.

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk. (tka)

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2HKhsrs

No comments:

Post a Comment