INILAHCOM, Jakarta - Ekonom Chatib Basri bilang, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Defisit /CAD), konsekuensi Indonesia sebagai negara berkembang.
Alasan menteri keuangan era SBY ini adalah, negara berkembang tidak punya barang modal untuk pembangunan. "Dia (negara berkembang) punya-nya bahan baku padahal bahan baku dan infrasttruktur memerlukan mesin. Kita enggak punya mesin atau teknologinya makanya di tahap pertama kita impor dulu," kata Chatib dalam acara Mandiri Investment Forum 2019, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Menurut Chatib, porsi CAD bisa ditekan menunggu selesainya pembangunan. Untuk itu, defisit neraca transaksi berjalan tidak perlu dikhawatirkan, karena terjadi dari proses yang alami. Pertumbuhan pembangunan merupakan cara untuk menarik investasi yang dapat menyelesaikan masalah CAD. "Terus kalau takut CAD, enggak bangun infrastruktur maka enggak ada investasi yang akan masuk," kata dia.
Dengan demikian, pembangunan negara membutuhkan proses dan konsekwensi yang harus dihadapi. "Mislanya terjadi CAD tapi dibiayai PMA (penanaman modal asing), masuk ke pabrik, walaupun ada di negaranya, pabrik enggak bisa pulang kan? jadi enggak perlu takut CAD selama PMA," kata dia.
Adapun Indonesia masih memiliki defisit transaksi berjalan atau current acount defisit (CAD) yang diperkirakan lebih dari 3 persen atau senilai US$8,8 miliar hingga kuartal IV-2018. [ipe]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Ska75Q
No comments:
Post a Comment