INILAHCOM, Riyadh - Melalui sambungan telepon, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas kemajuan dalam menyelesaikan perang di Yaman.
Keduanya juga membicarakan sejumlah isu lain di kawasan, demikian dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi SPA.
Perang selama empat tahun di Yaman mengadu gerakan al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, dengan gerakan Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan Arab Saudi. Perang itu telah menjadi konflik yang merenggut puluhan ribu nyawa melalui tindakan militer dan sebab lainnya.
PBB ingin menyelamatkan kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak pada Desember untuk melaksanakan penarikan pasukan dari kota pelabuhan Hudaidah, gerbang utama bagi pasokan bantuan dan barang komersil Yaman.
Kelompok al-Houthi memegang kendali atas kota pelabuhan Hudaidah sementara pasukan koalisi dukungan Arab Saudi berkumpul di pinggirannya. Pihak-pihak yang bertikai tidak setujui terkait siapa yang akan mengendalikan kota dan pelabuhan pascapenarikan pasukan.
Awal pekan ini, utusan PBB Martin Griffiths mengaku bahwa batas waktu yang diusulkan untuk penarikan pasukan dari pelabuhan sudah lewat. Ia mendesak para pihak yang bertikai untuk mundur.
Menurut laporan SPA, Sekjen PBB mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi atas dukungannya dalam mendorong hasil yang positif dalam dialog antar pihak di Yaman.
Tidak diketahui apakah percakapan tersebut membahas penyelidikan internasional yang dipimpin penyidik PBB, Agnes Callamard.
Dia telah memulai penyelidikan selama sepekan di Turki dalam kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Callamard, pada Selasa (29/1/2019) mengatakan bahwa Arab Saudi belum memberikan lampu hijau kepadanya untuk memasuki konsulat Kerajaan di Istanbul ataupun bertemu dengan pihak berwenang Saudi.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2DKXLvH
No comments:
Post a Comment