INILAHCOM, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba bersih dan total aset pada 2019, melejit double digit menjadi Rp64,2 Triliun dan Rp3,3 triliun dari prognosa 2018.
Direktur Utama Pegadaian, Sunarso mengatakan optimi bisa meraih target tersebut. Alasannya, blue print 2019-2023 dan transformasi di Pegadaian telah rampung. "Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023 komposisi portofolio akan berubah untuk kinerja bisnis gadai dan non gadai sebesar 84% dan 16% secara bertahap menjadi 60% dan 40%. Tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu gadai." Kata Sunarso dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (1/1/2019).
Selain itu, kata dia, Pegadaian siap menjalankan digitalisasi sistem serta produknya agar makin cepat dan efisien. "Pengalaman sepanjang 2018, dimana kami merancang dan melakukan proses transformasi, serta secara paralel melakukan inovasi produk dan layanan berhasil menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9%," jelas Sunarso.
Menutup tahun 2018 persero mencatatkan hasil kinerja yang positf. Laba bersih tumbih 9,4% year on year (YOY) menjadi Rp2,7 triliun. Total Aset tumbuh (YoY) 9,2% menjadi Rp53,2 triliun dan outstanding loan tumbuh (YoY) 9,4% menjadi Rp40,3 triliun. Sedangkan Pendapatan Usaha tumbuh (YoY) 9,5% menjadi Rp11,5 triliun dan jumlah nasabah tumbuh (YoY) 9,4% menjadi 10 juta.
Sunarso menjelaskan bisnis gadai saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah OJK membuka bisnis gadai menjadi lebih terbuka dan makin kompetitif. "Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah yang makin menurunan menjadi 1,3%."
Oleh sebab itu, manajemen tetap optimis meski di tahun politik, karena fundamental ekonomi nasional cukup baik. Sunarso menjelaskan bahwa persero akan terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi, serta didukung oleh risk management. Misal, penyaluran digital micro dan consumer lending.
Di tahun 2019 Pegadaian menargetkan bisa mencatatkan total aset tumbuh 20,7% dari prognosa 2018 menjadi Rp64,2 triliun, total OSL tumbuh 18,1% dari prognosa tahun lalu menjadi Rp47,7 triliun. Target pendapatan usaha mencapau Rp14,4 triliun atau tumbuh 24,8% dari prognosa 2018. Laba bersih naik menjadi Rp3,3 triliun atau tumbuh 19,6% dari prognosa 2018. Sedangkan jumlah nasabah mencapai 12,3 juta atau tumbuh 23,4% dari prognosa 2018.
Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan. "Saya berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan yang tetap berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional," ungkap Sunarso.
Untuk mencapai semua itu, Pegadaian sudah menyiapkan strategi G5star, yaitu Grow core, Grab new business opportunity, Grooming talent, Generation Ztechnology atau the latest technology, serta Great culture. "Dengan rampungnya transformasi di tubuh Pegadaian, kami harapkan kinerja persero ke depannya akan semakin bertumbuh pesat. [ipe]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GR9DzM
No comments:
Post a Comment