Pages

Tuesday, February 5, 2019

Airlangga dan LDII Bahas Isu Panas Ekonomi

INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto membahas soal pangan bersama jajaran LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Isu pangan diprediksi menjadi salah satu isu krusial dalam debat capres tahap kedua pada 17 Februari ini.

Menurut Airlangga, LDII selain lembaga dakwah juga ada kegiatan keekonomian, lingkungan hidup. Bahkan, Ketua Umum LDII, KH Abdullah Syam merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) sehingga sangat paham tentang ketahanan pangan.

"Saya senang LDII bicara ketahanan pangan, karena pak kiai lulusan IPB sehingga kalau bicara ketahanan pangan sahih. Ini jadi topik diskusi pilpres mengenai pangan," kata Airlangga melalui keterangan di Jakarta, Selasa (5/2/2019).

Airlangga menyebutkan, swasembada dan ketahanan memiliki filosofi yang berbeda. Berdasarkan pengalaman suatu negara, kesejahteraan itu yang utama kesejahteraan rakyat terkait dengan ketersediaan pangan dan harga pangan yang murah.

"Tentu itu lebih baik dibandingkan barangnya dari dalam negeri tapi harganya mahal. Tentu terkait dengan swasembada impor ekspor itu biasa saja, tapi tentu ada hal baik untuk impor dan ekspor," ujarnya.

Airlangga sebagai Menteri Perindustrian mengaku Indonesia ekspor otomotif dan impor pangan, tapi secara total lebih tinggi ekspor daripada impor. Sebab, itu tujuan dari negara yang bergaul didalam konteks global.

"Artinya, kita tidak perlu memaksakan komoditi per komoditi. Tapi lebih bicara mana yang jadi andalan ekspor dan mana yang diperlukan untuk kesejahteraan rakyat dan mana harus didorong pekerjaan rumah berikutnya," jelas dia.

Di samping itu, Airlangga mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai inti daripada nawacita untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
"Tentunya, SDM yang dilahirkan ini terampil, tanggguh tapi positif dan optimis," katanya.

Kemudian, Airlangga mengajak tokoh-tokoh LDII yang sudah memiliki kedekatan dengan Golkar untuk sama-sama bisa mengawal Presiden Jokowi dalam konteks membangun parlemen yang lebih kuat. Menurutnya, sebuah bangsa perlu harapan ke depan.

"Dengan demikian, Golkar mengharapkan bahwa pemerintahan kuat dikawal oleh parlemen yang kuat. Kenapa parlemen penting, karena parlemen sumber UU, seluruh pejabat publik disumpah untuk menjalankan UU. Jika UU dihasilkan kurang berkualitas, maka turunannya ya ikut tidak berkualitas," tandasnya. [ipe]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2DV9QOX

No comments:

Post a Comment