Pages

Monday, February 11, 2019

Inilah Penggerak Bursa Saham Asia

INILAHCOM, Sydney- Saham-saham di Asia siap untuk melihat kenaikan pada hari Selasa (12/2/2019), meskipun selesai tenang di Wall Street karena ketidakpastian geopolitik terus membebani investor.

Indeks ASX 200 di bursa Australia sedikit lebih rendah pada awal perdagangan, karena sektor-sektor diperdagangkan beragam. Subindex material tergelincir 0,24 persen karena saham penambang utama menurun. Rio Tinto merosot 0,7 persen, Fortescue Metals Group turun 1,76 persen dan BHP Billiton merosot 0,19 persen.

Sementara itu, futures menunjuk ke pembukaan yang lebih tinggi untuk Nikkei 225 Jepang. Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 20.435, dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks patokan di 20.333,17.

Di pasar semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average merosot 53,22 poin menjadi ditutup pada 25.053,11. Sementara S&P 500 mengakhiri hari perdagangan naik kurang dari 0,1 persen menjadi 2.709,80. Nasdaq Composite naik 0,1 persen menjadi ditutup pada 7.307,90.

Langkah hati-hati di Wall Street datang karena investor mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan perdagangan yang dicapai antara AS dan China. Pejabat dari Washington dan Beijing akan melanjutkan pembicaraan pekan ini dengan fokus pada kekayaan intelektual.

Axios melaporkan pada hari Minggu, mengutip dua pejabat administrasi, bahwa penasihat Presiden Donald Trump telah secara informal membahas mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden China, Xi Jinping bulan depan di Mar-a-Lago, klub pribadi Trump di Florida. Pertemuan itu bisa berlangsung secepat pertengahan Maret, kata laporan itu.

Laporan itu muncul setelah Trump mengatakan pekan lalu bahwa pertemuan antara dia dan Xi tidak akan terjadi sebelum batas waktu awal Maret. Jika kesepakatan perdagangan tidak tercapai sebelum batas waktu, tarif tambahan AS untuk barang-barang Tiongkok akan berlaku. Namun tenggat waktu itu bisa dipindahkan, kata seorang pejabat Gedung Putih kepada CNBC pekan lalu.

Sementara itu, Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo memperingatkan sekutu Amerika agar tidak menggunakan peralatan dari raksasa telekomunikasi China, Huawei.
Mata uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 97.074 setelah melihat tertinggi sebelumnya di 97,117.

Yen Jepang diperdagangkan pada 110,38 melawan dolar, dekat dengan posisi terendah sebelumnya di atas 110,4. Dolar Australia berada di $ 0,7062 setelah tergelincir dari tertinggi di atas $ 0,707 kemarin.

"Dolar AS sedang terbakar," kata Kathy Lien, direktur pelaksana strategi valuta asing di BK Asset Management dalam sebuah catatan. "Investor mendorong greenback lebih tinggi terhadap semua mata uang utama dalam sebuah langkah yang membawa euro, yen Jepang, dan Franc Swiss ke level terendah tahun ini," katanya.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2N14Pal

No comments:

Post a Comment