INILAHCOM, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu dr. Harisson, M.Kes mengatakan tahun 2015 angka kematian ibu (AKI) di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sebanyak 14 kasus.
Jika dikonversikan sebesar 331 per 100000 kelahiran hidup, jadi kelahiran hidupnya ada 4.222. Dinas Kesehatan Kapuas Hulu lantas membuat inovasi Madubulin atau Masyarakat Peduli Ibu Bersalin dan hasilnya cukup signifikan.
"Kita punya inovasi yang namanya Madubulin, masyarakat peduli Ibu bersalin ini di tingkat kabupaten. Program ini sebenernya meningkatkan peran serta keluarga masyarakat, aparatur desa, dan tokoh masyarakat terhadap ibu hamil bersalin," katanya pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kalimantan Barat, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jumat, (29/03/2019).
Madubulin sebenarnya untuk mencegah terjadinya keterlambatan ketika Ibu yang akan bersalin harus dirujuk ke rumah sakit. Madubulin berupa tim yang apabila ada Ibu hamil dirujuk ke rumah sakit, maka semua masyarakat bergerak untuk membantu ibu tersebut.
Setelah diterapkannya inovasi itu, AKI di Kapuas Hulu menurun dari 14 orang pada tahun 2015 menjadi 2 orang di 2017, namun 2018 menjadi 3 orang.
Menurut Harisson penurunan tersebut adalah sebuah prestasi yang harus dijaga dan lebih ditingkatkan lagi.
Rendahnya peran dalam mengubah kebiasaan seperti praktik tradisional dalam perawatan persalinan dan paska bersalin, kemudian sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi penyebab tingginya AKI.
Maka langkah yang diambil selain dari inovasi Madubulin adalah membangun komitmen dengan bupati.
"Kami minta bupati untuk terus berbicara mengenai AKI. Jadi kalau pak bupati bicara mengenai kesehatan, sudah paham. Jadi kalau benar-benar pak bupati sudah bilang mari kita tekan AKI itu yang namanya pak camat sampai kepala desa akan bicara soal penurunan AKI," kata dr. Harisson.(tka)
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HZaxZR
No comments:
Post a Comment