
INILAHCOM, Jakarta - Ibu Kota Jakarta disebut sebagai kota paling terpolusi di Asia Tenggara berdasarkan laporan dari World Air Quality Report yang dirili oleh pemerhati lingkungan Greenpeace.
Dimana konsentrasi PM 2,5 tahun 2018 tingkat polusinya mencapai 45,3 g/m3. Artinya konsentrasi PM 2,5 di Jakarta sampai empat kali lipat dari batas aman tahunan menurut standar WHO yakni 10 g/m3.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL) Kementerian LHK Karliansyah menepis, bahwa kualias udara Jakarta terburuk se Asia Tenggara.
"Jadi kami merekam 2018, memang kami merekam ada hari yang tidak baik. Ada tapi kalau dikatakan terburuk, terjelek di Asia Tenggara tidak, kami punya (alatnya ukurnya) kok," kata Karliansyah kepada wartawan, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Demikian juga kualitas udara rata-rata harian di Jakarta juga masih baik, tidak seperti yang dipaparkan Greenpeace. "Kalau harian Hakarta itu 57 kalau WHO itu 25 mikogram. Standart nasional kita masih baik mutu," kata dia.
Dia merinci, berdasarkan hasil rekaman sepanjang tahun 2018, dari 365 hari ada 196 hari kualitas udara buruk dan 34 hari kualitas udara baik. "Sisanya kualitas udara sedang," kata dia.
Dia pun mempertanyakan alat ukur yang dipakai oleh Greenpeace. Pasalnya, kata dia, berdasarkan alat yang dipakai untuk pemantauan kondisi udara dengan PM 2,5 tidak seburuk itu.
"Saya dan teman-teman disini bertanya Greenpeace pakai data apa, metode dan instrumen apa, karena Kami yakin beliau-beliau pernah kesini dan kami ajak ke lantai tiga di AQMS Center atau jaringan pemantau kualitas udara," kata dia.
Bahkan, Karlian memperlihatkan aplikasi untuk melihat kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya. "Coba anda buka google aqcn.org/city/jakarta/ Nah Jakarta saat ini 57. Manila itu 162. Kelihatan lebih bagus Jakarta. Apalagi Jepang itu kontribusinya dari Tiongkok itu diatas merah semua diatas 150 kalau ungu diatas 200, kalau hijau 50 kebawah," ujar dia.[jat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2TyRuwG
No comments:
Post a Comment