INILAHCOM, Jakarta - PT. PLN (Persero) akan menerbitkan global bond atau surat utang pada sementer I tahun 2019. Global bond ini akan digunakan untuk membiayai berbagai pembangunan pembangkit listrik dan transmisi.
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengamini hal ini. Tapi dia belum tahu persis waktu penerbitan global bond yang direncanakan senilai US$ 1,5 miliar.
"Iya itu (global bond US$ 1,5 miliar). Untuk investasi sebagian besar di pembangkit dan transmisi. Yang agak besar di transmisi, sama gardu gardu induk saja. Itu kan terus tambah proyeknya," kata Sofyan di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Menurut Sofyan, perseroan selalu membutuhkan dana besar setiap tahun untuk melakukan pembangunan berbagai fasilitas tenaga listrik. Apalagi masih ada proyek 35 ribu Megawatt (MW) yang harus diselesaikan.
Tahun lalu perseroan telah menerbitkan surat utang sebanyak dua kali pertama adalah senilai US$2 miliar serta dipenghujung tahun sebesar US$ 1,5 miliar.
Untuk global bond sebesar US$ 2 miliar diterbitkan dalam dua tenor, sebesar US$1 miliar dengan teror 10 tahun dan US$1 miliar dengan tenor 30 tahun. Serta tingkat bunga masing-masing sebesar 5,45% dan 6,15%. Saat itu global bond mengalami oversubscribe sekitar 3,65 kali.
Tujuan penerbitan global bond adalah untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling. Dana hasil penerbitan obligasi sebesar US$1 miliar digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa global bond PLN yang jatuh tempo (penerbitan 2007 dan 2009 yang akan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020 dan Juni 2037).
Sementara untuk global bond kedua tahun lalu diterbitkan sekaligus dalam mata uang dolar AS dan Euro, yaitu US$500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan 500 juta dengan tenor 7 tahun. Serta tingkat bunga masing-masing 5.375%, 6.25%, dan 2.875%.
Untuk tahun ini sendiri kebutuhan investasi PLN diperkirakan mencapai Rp80 triliun - Rp90 triliun. Dengan kebutuhan investasi sebesar itu, PLN tidak hanya akan mengandalkan pendanaan internal dan global bond akan tapi juga akan mencari pendanaan dari sumber lain.
Sofyan menjelaskan ada opsi lain pendanaan yang akan dijajaki diantaranya adalah sindikasi bank baik yang berasal dari bank pemerintah maupun bank swasta.
"Tetap masih untuk itu (35 ribu MW). Sebagian dari keuntungan kita, cash kita sebagian dari global bond dan juga ada dari sindikasi bank pemerintah dan bank swasta, sekitar Rp 8-10 triliun dari bank-bank lokal. Sebagian besar untuk investasi," ujar Sofyan.[jat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2GTfIL4
No comments:
Post a Comment