INILAHCOM, Jakarta - Selain isu 'cap jempol' pada tiap amplop yang disita dari Bowo Sidik Pangarso, jumlah 400 ribu amplop yang disiapkan juga menjadi tanya.
Di daerah pemilihan Jawa Tengah 2 (tempat Bowo), jumlah konstituen Bowo disana 'hanya' 66 ribu. Jumlah tersebut sudah cukup membuat Bowo melenggang ke Senayan (DPR).
Sehingga, untuk apa Bowo sampai menyiapkan 400 ribu amplop jika jumlah suara yang dibutuhkan untuk lolos cukup 66 ribu suara.
Terkait hal ini, Ketua KPK Agus Raharjo menjawab berandai."Ya kalau kamu berharap. Misal gini. Kamu menyebar 100 kan blm tentu 100 akan piilih kamu. Misal kebutuhan 40 kalau mungkin yang disebar akan lebih banyak dari itu untuk dapat angka 40 tadi. Logikanya itu," kata Agus kepada wartawan di KPK, Jumat (29/3/2019).
Berkaca pada Pemilu 2014, dapil Jateng II yang terdiri dari Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Kudus memperebutkan tujuh kursi di Senayan.
Dengan 1.579.820 suara sah dari total pemilih yang menggunakan hak pilihnya 2.150.169, Partai Golkar menduduki peringkat teratas dengan raihan 448.420 suara disusul PKB dengan 230.157 suara dan Gerindra dengan 177.111 serta PDIP dengan 175.036.
Atas raihan suara tersebut, Partai Golkar langsung mendapat satu kursi di DPR RI dan diduduki caleg dengan perolehan tertinggi Nusron Wahid 243.021 suara. Sementara Bowo sendiri melenggang ke Senayan dengan raihan suara 66.909.
"Ya itungannya masing-masing. Beliau mungkin melihat situasi di lapangannya. Saya sendiri ga bisa memberikan saran itu. Tapi itu kan seperti secara random menjaring konsituen siapa yang anu sama saya. Jadi saya menyebar makin banyak harapannya dapat paling tinggi," ungkapnya. [adc]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FBK5mn
No comments:
Post a Comment