INILAHCOM, Jakarta - Ketua Komnas Haji dan Umroh, Mustolih Siradj mengusulkan Pemerintah Indonesia untuk menunda pemberian penambahan jumlah kuota 10.000 jemaah haji dari Kerajaan Arab Saudi pada tahun 2019.
Karena, Mustolih mengatakan penambahan kuota 10.000 jemaah haji yang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia ditengah-tengah persiapan haji sudah berjalan.
"Karena setiap tahun saja kuotanya sekitar 220 ribu jemaah. Berarti katering, hotel, pesawat, bus, pemondokan dan sebagainya itu didesain untuk mengurusi 220 ribu jemaah. Tiba-tiba ada tambahan kuota 10 ribu jemaah," kata Mustolih kepada INILAHCOM, Sabtu (27/4/2019).
Memang, Mustolih menilai ada manfaat dari ditambah kuota 10.000 jemaah haji Indonesia untuk mengurangi antrean. Sebab, sekarang hampir 3,8 juta jemaah haji yang antre dan tiap tahun kuota 220.000 jemaah yang belum dikurangi petugas dan lainnya.
"Di sisi lain, penyelenggara yakni Kementerian Agama harus berpikir keras bagaimana mempersiapkannya, tambah petugas, hotel ditambah, semua harus ditambah termasuk anggaran. Tambahan kuota 10 ribu jemaah bukan angka kecil," ujarnya.
Oleh karena itu, Mustolih menyarankan harus dipertimbangkan ulang apakah Pemerintah Indonesia perlu mengambil tawaran tambahan kuota dari Arab Saudi atau justru dipending mengingat persiapan harus ekstra matang. Apalagi, sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan pertengahan bulan Syawal sudah harus pemberangkatan kloter pertama.
"Saya usulkan kalau memang tambahan kuota 10 ribu jemaah memberatkan keuangan bahkan membahayakan keuangan haji secara keseluruhan, maka lebih baik dipending tawaran ini diendapkan untuk tahun yang akan datang agar persiapannya lebih matang. Daripada kemudian membawa mudhorot," jelas dia.[ris]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2XMxG6w
No comments:
Post a Comment