INILAHCOM, Jakarta--Sampai enam bulan lalu, hanya sedikit orang di Turki yang mengetahui Ekrem Imamoglu, pejabat daerah di Beylikduzu, kawasan kelas menengah di Istanbul.
Tetapi politikus oposisi berumur 49 tahun tersebut sejak saat itu menjadi nama yang dikenal banyak orang.
Dalam pemilihan wali kota Istanbul dia memberikan pukulan berat terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berhaluan Islam yang sepertinya tidak terkalahkan.
Imamoglu adalah anggota Partai Republik Rakyat (CHP) yang beraliran sekuler dan kepopulerannya melonjak setelah dicalonkan bulan Desember lalu menjadi wali kota Istanbul dalam pemilahan kepala daerah di Turki.
Politikus bersuara lembut ini berkampanye dengan berjanji mengatasi korupsi dan mengatasi perpecahan masyarakat yang mendalam.
Imamoglu memenangkan pemilu Istanbul pada akhir bulan Maret, tetapi setelah AKP melaporkan sejumlah ketidakberesan, Komisi Pemilihan Umum Turki memerintahkan pilkada ulang di kota dengan penduduk 15 juta orang tersebut.
AKP selama ini selalu memandang Istanbul sebagai bentengnya. Tetapi keadaan sudah berubah.
Calon oposisi Turki, Ekrem Imamoglu, berhasil mengumpulkan cukup banyak suara dalam pilkda ulang dan mengambil alih kekuasaan kantor wali kota dari tangan AKP untuk pertama kali dalam 25 tahun.
Imamoglu bahkan meningkatkan suara marginal yang dicapainya pada pemilu sebelumnya.
Istanbul sangatlah penting dalam politik Turki.
Kota ini mengendalikan sekitar sepertiga produksi ekonomi Turki, yang berarti lebih besar dari pada Portugal, Yunani dan Mesir.
Istanbul adalah mikrokosmos Turki, dengan jumlah penduduknya yang meningkat 10 kali lipat sejak tahun 1960-an, karena gelombang migran dari bagian lain negara itu yang mengharapkan perbaikan kehidupan.
"Siapapun yang memenangkan Istanbul, memenangkan Turki," kata Presiden Erdogan dalam suatu kesempatan.
Presiden yang memimpin pemerintahan Turki sejak tahun 2002, sebelumnya adalah wali kota Istanbul.
Presiden Erdogan memandang pilkada sebagai ujian penting bagi masa depan Turki dan sangat terlibat dalam kampanye, meskipun dirinya sendiri tidak ikut serta.
Tetapi pada tahun 2023, pemilhan presiden Turki akan dilaksanakan dan Erdogan melihat wali kota Istanbul yang baru terpilih sebagai saingannya.
Ketika BBC menanyakan Ekrem Imamoglu apakah dia melihat dirinya berpeluang menjadi presiden, jawabannya adalah, "Tuhan yang tahu", sambil tertawa. [bbc/lat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2YdwauW
No comments:
Post a Comment