INILAHCOM, Tokyo - Pasar saham Asia jatuh pada Rabu pagi (21/8/2019) setelah pasar AS mundur semalam karena kekhawatiran resesi.
Nikkei 225 di bursa Jepang turun 0,57% sementara indeks Topix turun 0,79%. Yen Jepang diperdagangkan pada 106,37 melawan dolar, melemah dari level di bawah 106 pada minggu sebelumnya.
Pembuat mobil menurun karena saham Nissan turun 1,37%, Mazda Motor turun 2,41% dan Toyota turun 0,19%. Konglomerat Tech SoftBank Group tergelincir 2,57% sementara saham perbankan dan keuangan juga diperdagangkan lebih rendah.
Di bursa Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,11%. Sedangkan indeks ASX 200 d bursa Australia turun 0,76% dengan subindex keuangan sangat tertekan turun 0,7% seperti mengutip cnbc.com.
Apa yang disebut bank Big Four di negara itu dijual: saham ANZ turun 0,73%, Commonwealth Bank turun 0,44%, Westpac turun 1,14% dan National Australia Bank turun 0,66%.
Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6778. Di tempat lain, dolar AS terakhir diperdagangkan pada 98,202 melawan sekeranjang rekan-rekannya, naik dari level terendah sebelumnya di 97,948.
Sesi di Asia mengikuti penurunan di AS dan di Eropa pada hari Selasa, di mana meningkatnya krisis politik Italia kemungkinan menyebabkan sentimen negatif pada investor.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri. Dia telah berada di bawah tekanan sejak salah satu wakil perdana menteri negara itu, Matteo Salvini, menyerukan pemilihan cepat. Euro diperdagangkan pada $ 1,1092, menurun dari ketinggian sebelumnya di $ 1,1102.
"Pasar diperdagangkan pada sedikit aliran berita karena investor menunggu bimbingan dari para bankir sentral hingga akhir minggu ini," kata Adelaide Timbrell dalam catatan pagi, menunjuk pada risalah pertemuan kebijakan yang akan dikeluarkan dari Komite Pasar Terbuka Federal AS dan Pusat Eropa.
Bank sentral AS menurunkan suku bunga acuan seperempat poin di Juli untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell akan menyampaikan pidato tahunan pada hari Jumat di Jackson Hole, Wyoming simposium, di mana ia diharapkan untuk memberikan kejelasan lebih lanjut tentang niat Fed di masa depan.
"Pernyataannya akan dipantau secara ketat untuk isyarat bahwa pelonggaran kebijakan lebih siap, dengan latar belakang ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung," tulis Timbrell, menambahkan bahwa pasar mengharapkan Fed untuk memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan September.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ZkTOFH
No comments:
Post a Comment