INILAHCOM, Tokyo - Bursa saham di Asia ditetapkan untuk menurun pada pembukaan pada hari Senin (2/9/2019) karena putaran terakhir AS dan tarif China mulai berlaku selama akhir pekan.
Futures menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah untuk saham Jepang, dengan kontrak berjangka Nikkei di Chicago pada 20.555 sedangkan mitra di Osaka pada 20.660. Nikkei 225 terakhir berakhir pada 20.704,37, seperti mengutip cnbc.com.
Saham di Australia juga siap untuk tergelincir di pembukaan, dengan kontrak berjangka SPI di 6.566.0, dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks ASX 200 di 6.604.20.
Investor akan mengawasi reaksi terhadap tarif oleh Washington dan Beijing yang mulai berlaku untuk barang masing-masing selama akhir pekan. Tarif AS mulai berlaku pada US$112.000.000.000 impor China, sementara Beijing juga mulai mengenakan tarif pembalasan pada beberapa barang AS pada daftar target US$75 miliar.
Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa negosiasi perdagangan dengan China masih direncanakan untuk bulan September.
Sementara itu, survei pribadi pada sektor manufaktur China dijadwalkan pada jam 9:45 pagi HK / SIN pada hari Senin. Data resmi yang dirilis selama akhir pekan menunjukkan aktivitas pabrik di China menyusut untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan Agustus.
Sebuah pemogokan umum yang direncanakan di Hong Kong pada hari Senin juga akan disaksikan, menyusul putaran protes baru yang terjadi di kota terkepung selama akhir pekan.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 98.916 setelah naik dari level di bawah 97,8 minggu lalu.
Yen Jepang berpindah tangan pada 106,13 melawan dolar setelah melemah dari level di bawah 105 pada minggu perdagangan sebelumnya. Dolar Australia berada di $ 0,6731 setelah tergelincir dari tertinggi di atas $ 0,676 minggu lalu.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/32kJvDi
No comments:
Post a Comment