Pages

Thursday, November 28, 2019

Bursa Saham Asia Lanjutkan Gerakan Variatif

INILAHCOM, Tokyo - Bursa saham di Asia bervariasi dalam perdagangan Jumat pagi (29/11/2019) karena investor terus mengawasi perkembangan perdagangan AS-Cina menyusul meningkatnya ketegangan baru-baru ini atas Hong Kong.

Nikkei 225 di bursa Jepang naik 0,24% pada awal perdagangan, dengan saham kelas berat indeks dan pembuat robot Fanuc naik 1,1%. Topix juga naik 0,11%.

Kospi di pasar saham Korea Selatan, di sisi lain, tergelincir 0,1%. Bank of Korea menetapkan untuk membuat keputusan suku bunga pada hari Jumat.

Sementara itu, saham di Australia naik lebih tinggi di perdagangan pagi, dengan indeks ASX 200 naik sekitar 0,3%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,07% lebih tinggi seperti mengutip cnbc.com.

Menyusul penandatanganan tagihan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mendukung pengunjuk rasa Hong Kong pada hari Rabu, investor terus menilai dampak potensial pada negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing. Tiongkok mengecam keras tindakan AS, dengan Kementerian Luar Negeri negara itu mengatakan Kamis bahwa Washington memiliki "niat jahat."

Hong Kong telah diguncang oleh kerusuhan sipil berbulan-bulan yang awalnya dipicu oleh RUU ekstradisi yang ditarik sejak itu.

Itu datang sebagai kesepakatan perdagangan "fase satu" yang diantisipasi antara AS dan China tetap sulit dipahami menjelang 15 Desember, ketika tarif tambahan untuk ekspor Tiongkok ke AS akan mulai berlaku.

Yen Jepang, sering dilihat sebagai mata uang safe-haven di saat ketidakpastian pasar, berpindah tangan pada 109,53 terhadap dolar setelah diperdagangkan dalam kisaran antara 109,4 dan 109,5 untuk sebagian besar kemarin.

"Penurunan yang lebih besar dalam USD / JPY adalah risiko material setelah kami mendapatkan reaksi formal oleh otoritas China terhadap US Hong Kong Bill," Kim Mundy, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan.

"Perkembangan perdagangan AS-Cina dan pergerakan yield Treasury AS akan tetap menjadi pendorong utama arah JPY, dengan perkembangan ekonomi Jepang menjadi pendorong sekunder," kata Mundy.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 98,37 setelah sebelumnya menyentuh posisi terendah di bawah 98,3.

Dolar Australia berada di $ 0,6766 setelah menyentuh posisi terendah sekitar $ 0,676 kemarin.

Pasar di Amerika Serikat ditutup pada hari Kamis untuk liburan.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OtMLbh

No comments:

Post a Comment